Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - pensiunan guru

Ninik Sirtufi Rahayu, (Ni Ayu), gemar disapa Uti. Lahir 23 November di Tulungagung, domisili di Malang, Jawa Timur. Memiliki 24 judul buku solo ber-ISBN dan 158 judul antologi berbagai genre (beberapa masih _on process_).

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi: Becermin pada Petaka

6 April 2024   06:48 Diperbarui: 10 April 2024   00:15 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: becermin pada diri sendiri. (Sumber: SHUTTERSTOCK via kompas.com)

meliuk tertekuk di tengah hujan
menjelang malam tak kenal sesiapa
tiris tipis tak tertepis hingga banjir melanda
sang hujan membadai begitu masa bodo
menerpa siapa saja kapan saja
hangat mentari terusir sejak selumbari
mendung termenung seolah sedang bingung
'kan menyapa surya enggan menyembul muka
seleret kabar melintas sepintas
rasa empati dan simpati terusik jelas
korban gempa mencapai hampir tiga ratus jiwa
begitu tiba-tiba menghentak persada nusantara
seolah Allah sedang murka
petaka dan bencana menghardik insan di bantala
ingatkan akan kesalahan, kekhilafan, dan dosa
jangan jumawa: bukankah kita debu semata
jangan semena-mena atau durhaka
toleh kembali coba lihat tengkuk sendiri
tak perlu gegabah menghakimi
sebab diri sendiri belum tentu punya arti
bahkan mungkin tak tahu diri
sepenggal doa kita panjatkan segera
kiranya Allah berkenan menguatkan mereka
yang sedang terpapar derita malapetaka

Malang, 24 November 2022

Oleh: Ninik Sirtufi Rahayu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun