Mohon tunggu...
Ningwang Kembang
Ningwang Kembang Mohon Tunggu...

Luv 2 read\r\n

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hilang Diksi (Puisi Dialogis)

4 Juni 2011   09:39 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:53 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1301330668431329390

[caption id="attachment_106170" align="aligncenter" width="300" caption="hembusan angin (google)"][/caption] Segala ruang mengosong menepikanku ke sudut kelambu tanpa temu.. kuraba dinding tak berjendela... ah, semu.... jemariku manarikan tarian biru adakah kata lari karna tak mampu kuurai makna? ...... Tak selesai sebuah larik meski kukejar dalam gebu kamus pikir tak berisi... helai-helai lenyap dalam buai.. Inikah penjara kata? Ketika pecinta diksi tak mampu bersuara.. "indah" enggan menggandeng huruf-huruf yang kueja... tertatih kujejali kekosongan, penaku habis tinta... (Ningwang)

Saat katamu lenyap bak angin yang tiada kau lihat

peluklah diksi yang telah kau dapati

di sana ada makna yang tak dapat kau cerna

di sana pun ada arti yang tak juga kau temui

kata bukanlah hal yang sulit kau cari

...

Maka aku katakan padamu bahwa,huruf-huruf yang kau eja

rangkailah menjadi sebingkai imaji

hiasi dengan apa yang kau sebut intuisi

dan taman yang kau cari itu akan tumbuh dalam bayang..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun