Mohon tunggu...
Nina Sulistiati
Nina Sulistiati Mohon Tunggu... Guru - Belajar Sepanjang Hayat

Pengajar di SMP N 2 Cibadak Kabupaten Sukabumi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kasih yang Tak Terbatas

10 Oktober 2022   10:54 Diperbarui: 10 Oktober 2022   11:01 412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Nah, anak-anak hari ini ibu akan memberikan contoh tentang cerita fabel. Ibu akan menceritakan tentang seekor ular," ujarku lantang sambil memandang wajah anak- anak.

"Memang Ibu berani melihat ular?" tanya Aldo sambil tertawa diikuti oleh teman- temannya.

"Aldo, jangan berlaku tidak sopan begitu!" bentak Anton sang ketua kelas.

"Apa loe bilang? Loe berani bentak gue, Ton?" bentak Aldo sambil mendekati meja Anton, "You stupid! You snapped at me?"

"Cukup! Aldo duduk kembali ke bangkumu!" Aku berbicara keras kepada Aldo yang memandangku penuh amarah. Anak ini memang keterlaluan, tetapi aku memang harus sabar. Aku tertantang untuk mengubah Aldo dan kawan-kawannya.

"Aldo, Ibu menantang kamu. Jika ibu berani memegang ular betulan, kamu dan kawan-kawanmu berjanji akan menjadi anak yang baik." Tantangku sambil memandang Aldo dan kawan- kawannya.


Aku melihat Aldo berpikir. Kemudian dia memandang kawan-kawannya untuk membantunya. Teman-teman Aldo hanya mengangkat bahu.

"Oke! Paling Ibu takut memegang ular beneran," ujarnya meremehkan. Aku hanya tersenyum mendengar ucapannya.

"Nah, kalian menjadi saksi dengan ucapan Aldo, ya. Dia akan berubah menjadi baik bila ibu berani memegang seekor ular!' ucapku tegas di hadapan anak-anak. Semua anak menjawab serentak.

"Ibu akan menceritakan tentang cerita fabel tentang seekor ular. Ibu akan menggunakan alat peraga. Tunggu, ya!" kataku sambil mengambil sesuatu di dalam keranjang.

"Lihat, anak-anak. Ini alat peraga yang akan ibu gunakan." Aku berkata sambil mengangkat ular dan menyelimpangkan di dadaku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun