Mohon tunggu...
Nimitayuki Ariza
Nimitayuki Ariza Mohon Tunggu... 20

:)

Selanjutnya

Tutup

Love

Dikit-dikit Bilang Putus, Itu Hubungan atau Layangan?

31 Desember 2021   23:51 Diperbarui: 31 Desember 2021   23:55 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jatuh cinta memang sejuta rasanya, tapi namanya cinta tidak selalu mulus. Kalau kata permen nano-nano "sejuta rasanya". Eitss dibalik bahagianya jatuh cinta, tak jarang nih dalam hubungan tersebut sering kali ada salah paham. Salah kata dan salah intonasi pun dapat menyebabkan salah satu pihak 'ngambek' (terutama para wanita). Hal tersebut tentu akan sangat menganggu intensitas hubungan romansa. Berawal dari salah paham, lalu perubahan sikap, sehingga menyebabkan konflik.

Konflik dalam hubungan romansa sangat umum terjadi. Bahkan, dari hal-hal kecil dan tidak penting pun dapat memicu konflik. Seperti para remaja jaman sekarang yang sedang dimabuk asmara, erihal tidak membalas pesan dengan cepat pun dapat memicu konflik hingga terucap kata 'putus'. 

Selalu mengucap kata 'putus' ketika konflik, apakah baik atau buruk ya gengs? Semua ini tergantung 'apa' yang terjadi dalam hubungan kalian gengs. Namun perlu diingat, konflik yang terjadi seharusnya dapat diselesaikan secara adil dan tidak menyebabkan perpecahan dalam hubungan. Jangan sampai hubungan yang telah kalian bangun dan komitmen yang telah dibentuk menjadi rusak ya, gengs. Nah, berdasarkan jenisnya konflik dibagi menjadi 5 yaitu:

  1. Bersaing: Jika konflik ini terjadi dalam hubungan, salah satu pihak akan merasa menang dan salah satunya terkalahkan. Dalam hubungan romansa hal ini tentu tidak baik ya, karena bersikap egois dan tidak mementingan hubungan bersama. 

  2. Menghindar: Konflik ini tak jarang lho ditemui dalam hubungan, dikarenakan beberapa faktor yang mendasari menyebabkan adanya keinginan untuk menghindar dari masalah yang sedang dihadapi. Umumnya, pasangan akan mengalihkan topik pembicaraan karena ingin 'lari dari kenyataan'. Jangan ditiru ya, kalau pasanganmu sering menghindar, patut dicurigai apakah ia menyembunyikan sesuatu?

  3. Mengalah: Nah, kalau hal ini pada umumnya dilakukan oleh laki-laki. Seperti kata istilah 'wanita selalu benar', maka laki-laki pun memilih untuk mengalah dibandingkan untuk berkonflik dengan wanita. 

  4. Kolaborasi: Tidak mudah untuk mencapai pada titik konflik ini, karena ketika dalam fase konflik, pasti kedua pihak memiliki ego yang tinggi sehingga enggan berkolaborasi untuk mencari titik tengah. Dalam hal ini, dibutuhkan waktu dan keinginan dari masing-masing pihak sehingga dapat mencapai titik damai.

  5. Kompromi: Pada hal ini, pasangan memikirkan secara adil tentang keinginannya pribadi dan tentang keinginan pasangan, sehingga keduanya tidak merasa dirugikan. Jika diibaratkan, kalau plan A gagal, maka ada plan B sebagai penggantinya. 

Nah, dari jenis-jenis konflik tersebut, kalian pernah melalui konflik yang mana aja nih gengs? Semoga dari berbagai konflik yang dilalui, kalian dapat mengambil pelajaran dan hikmahnya ya. Tidak selalu konflik itu bersifat negatif, konflik pun dapat membuat suatu hubungan menjadi lebih intens. Maka dari itu, yuk kita kurangi kata 'putus' dalam menyelesaikan sutau masalah. Semua hal dapat dibicarakan dengan baik kok!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun