Mohon tunggu...
Nikolaus Loy
Nikolaus Loy Mohon Tunggu... Dosen - Dosen HI UPN Veteran Yogyakarta

Menulis artikel untuk menyimpan ingatan. Menulis puisi dan cerpen untuk sembuh. Suka jalan-jalan ke gunung dan pantai. Suka masak meski kadang lebih indah warna dari rasa.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

De-kolonisasi Pikiran

29 November 2020   16:36 Diperbarui: 29 November 2020   18:14 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

            Kembali ke pembelahan opini di medsos yang tajam. Pembelahan ini telah sampai ke pilihan politik, ke dunia nyata, ke orientasi pergaulan. Dampaknya sangat berbahaya bagi kesatuan kita sebagai orang Indonesia. Akarnya bisa saja pikiran kita yang sudah terkoloni oleh prasangka pada suku lain, agama lain, golongan politik lain.

Karena itu, yang dibutuhkan adalah de-kolonisasi pikiran. Ketika ada peristiwa, yang diperlukan adalah diam dan mengecek fakta sebentar, uji silang sumber, bertanya pada diri anda sendiri apakah anda yakin pada kebenaran berita ini atau tidak. Apakah perlu menyebar info itu atau tidak?

Singkatnya, membaca lebih jauh, bergaul lebih jauh, piknik lebih jauh adalah cara yang sangat membantu untuk melakukan de-kolonisasi pikiran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun