Mohon tunggu...
Nikolaus Loy
Nikolaus Loy Mohon Tunggu... Dosen - Dosen HI UPN Veteran Yogyakarta

Menulis artikel untuk menyimpan ingatan. Menulis puisi dan cerpen untuk sembuh. Suka jalan-jalan ke gunung dan pantai. Suka masak meski kadang lebih indah warna dari rasa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dapur

1 November 2020   04:45 Diperbarui: 1 November 2020   04:49 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Yang kita sebut dapur

hanya  spasi ganda

dianyam dari kata-kata biasa

di setiap jeda bernama sempat

Di dalamnya obrolan ditanak

oleh hati yang selalu berapi

kalimat-kalimat hembuskan harapan

 menjadi awan pada langit-langit rumah

Turun jadi hujan di rahimmu

tanpa jedah memberi minum

kecambah tumbuh jadi riak dan nyanyian

Yogya, 11V-2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun