Mohon tunggu...
Niken Diah Safitri
Niken Diah Safitri Mohon Tunggu... Mahasiswa

Menulis di waktu luang untuk berbagi cerita dan menikmati senja.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Senandung Hujan di Kota

14 Maret 2025   14:45 Diperbarui: 14 Maret 2025   16:06 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di pusat kota yang benderang
lampu-lampu membias di kaca jendela
hujan turun dalam bisik pelan
menyatu dengan alunan Talking to the Moon

Baru saja matahari membakar dengan teriknya
aspal menguap letihnya hari
namun, kini hujan turun dengan derasnya
menyapu jejak panas yang tersisa

Langit biru perlahan tenggelam
digantikan abu-abu yang menguasai
seperti tirai yang menutup panggung
menghadirkan cerita dalam senyapnya rinai

Aku duduk di dekat kaca
menatap hujan yang merayap di jendela
dan tetes-tetesnya mulai bercerita
jari-jariku pun ikut menari di atas kata

Di balik layar laptop yang menyala
aku menyaksikan hujan bercerita
tentang rindu yang jatuh perlahan
lalu menghilang di antara lalu-lalang

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun