Mohon tunggu...
Niken Anggraini
Niken Anggraini Mohon Tunggu... Wiraswasta - podcast: anchor.fm/saya-niken

Novel : Suweng Mbah Tukah (gratis di Fizzo), Numa Dan Benda Bertuah (gratis di Fizzo), Pangeran Gelatik (gratis di Fizzo), Dita dan Sena: Sang Penakluk (gratis di Fizzo), Berlabuh Di Sisimu (Kwikku), Oh My Beebu (Hinovel, Sago, Bakisah, Ceriaca), Diary Cinta Naelsa:Macaca (Hinovel, Bakisah, Ceriaca)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Mandi Pertama

16 Desember 2022   12:34 Diperbarui: 18 Desember 2022   16:21 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Tik, aku kebelet pipis. Anak-anakmu menguasai kamar mandi tuh. Aku pipis di mana nih?"kataku pada sahabatku Tika.

Ia yang tadinya ada di dapur untuk membereskan piring dan gelas untuk dimasukan ke dalam lemari segera berdiri.
"Sebentar ya,"sahutnya.
Aku menjawab dengan anggukan.  Kemarin ada acara arisan keluarga di rumah Tika. Ia memintaku untuk membantunya. Setelah acara arisan selesai aku menginap di rumahnya. Sudah larut malam untuk pulang.  Itu sebabnya hari ini aku masih ada di rumahnya.

Tika bergegas ke kamar mandi. Di kamar mandi ada dua bak plastik berisi air.  Mustinya bak isi air itu buat mandi kedua anaknya. Tapi yang terjadi kedua bocah itu malah memasukinya sambil masih mengenakan bajunya. Keduanya berendam sambil memasukan mainan plastiknya seperti bebek, ikan, bahkan mainan plastik bentuk mobil dan superhero pun ikut masuk di bak masing-masing. Mereka mengoceh terus sejak masuk ke bak. Entah apa yang diocehkannya. Aku nggak paham.  

Tadi yang niat mau memandikan mereka itu Raka, suaminya Tika. Tapi mendadak ada telepon dari pak RT yang memintanya untuk kumpul di balai RT. Raka, seorang sekretaris RT. Entah ada apa. Gara-gara itu ia jadi  batal memandikan dua bocah yang sedang asyik bermain air itu.

Tika memandikan anaknya dengan cepat. Ia memandikan anaknya yang pertama dulu. Bocah cowok 4 tahun itu kini tampak diam saja, ketika ibunya mengguyur air dari bak yang ada di kamar mandi. Ia tak protes meski air dari bak  lebih dingin daripada air di bak plastik yang berisi air hangat yang tadi dipakainya berendam.

Sekarang tampak bocah bernama Ardi itu keluar kamar mandi dengan badan terlilit handuk. Ia langsung berjalan masuk ke kamarnya.

Aku berusaha keras menahan pipis. Rasanya nggak nyaman. Kamar mandi di rumah Tika cuma satu. Jadi mau tak mau aku harus menunggunya memandikan anaknya yang satunya lagi itu. Anak keduanya cewek umur 3 tahun. Jarak antara anak pertama dan kedua memang pendek. Hanya setahun.

"Udah nih. Kamu bisa pipis sekarang," seru Tika sambil menggendong anak keduanya yang terlilit handuk itu keluar dari kamar mandi.

Aku yang menunggunya sambil rebahan di kasur tipis yang ada di depan televisi ruang tengah buru-buru berdiri dan berjalan cepat menuju kamar mandi. Kandung kemihku sudah nggak kuat nahan urine. Aku menutup kamar mandi dengan kasar. Segera saja aku jongkok untuk pipis.

Usai  keluar kamar mandi aku menuju ruang tengah. Ardi juga ada di situ. Ia terlihat menekan remote televisi. Sepertinya sahabatku sudah selesai memakaikan baju anak pertamanya saat aku di kamar mandi tadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun