Mohon tunggu...
TRI HANDOYO
TRI HANDOYO Mohon Tunggu... Novelis - Novelis

Penulis esai, puisi, cerpen dan novel

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Perintah Mulia Pertama

17 April 2024   09:15 Diperbarui: 26 April 2024   23:06 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona


Oleh: Tri Handoyo

"Cukup buat pemuda benci membaca, maka peradaban akan hancur dengan sendirinya"

(Tri Handoyo)

Muhammad yang digelari al amin mulai sering dihinggapi rasa gelisah. Hal itu lalu menggiringnya untuk suka pergi menyepi. Tempat favoritnya adalah Gua Hiro.

Pada Bulan Ramadhan tahun 13 sebelum Hijriah atau Bulan Juli tahun 610 Masehi, ia sedang berada di dalam gua. Hening menggerayangi seluruh dinding batu, dan tiba-tiba datanglah sosok berwujud manusia yang memperkenalkan diri sebagai Malaikat Jibril, disertai hawa dingin yang menyejukan.

Muhammad merasakan kedamaian yang luar biasa, sebagaimana yang pernah hadir dalam mimpi-mimpinya. Rasa damai yang sulit dilukiskan.

"Bergembiralah hai Muhammad!" sapa Malaikat itu, "Aku adalah Jibril, dan Anda adalah utusan Allah untuk umat manusia!"

Muhammad tentu saja sangat kaget mengalami peristiwa aneh itu. Ia terpaku di tempat. Membisu.

Selanjutnya Jibril berkata, "Bacalah!"

"Aku tidak bisa membaca," jawab Muhammad gugup.

Lalu Jibril mendekap Muhammad dengan selimut yang dipakai tidur sehingga si al amin itu merasa begitu kelelahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun