Puskesmas Panawangan sukses gelar Prolanis perdana di Desa Indragiri. Hal ini ditandai dengan antusiasme masyarakat untuk mengikuti kegiatan ini. Prolanis (Program Pengelolaan Penyakit Kronis) di Desa Indragiri meliputi cek kesehatan dan senam bersama.Â
Seketika Gor Desa Indragiri menjadi hangat dan ceria, karena pada Jumat pagi tanggal 19 September 2025, Puskesmas Panawangan menggelar kegiatan Prolanis tingkat Desa Indragiri. Kegiatan ini diikuti oleh para ibu yang berasal dari lima kampung yang berbeda di Desa Indragiri. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan, dan peduli pada diri sendiri.Â
Kehidupan yang semakin canggih, modern, dan penuh kemudahan, membuat orang lebih banyak memiliki waktu beristirahat, namun sedikit berolahraga. Tren positif berolahraga, mulai menjamur dewasa ini. Masyarakat banyak tergugah, karena influencer dan para pegiat mulai melakukan banyak macam olahraga.
Hal positif ini juga sudah mulai merambah ke desa-desa, termasuk ke Indragiri. Sebelum program ini disosialisasikan dan dilaksanakan, sebenarnya warga desa sedikit demi sedikit menyadari, bahwa olahraga adalah hal yang penting. Terbukti di beberapa Dusun di Desa Indragiri sudah melaksanakan senam rutin setiap minggu, yang dikhususkan untuk para ibu dan perempuan.Â
Dipimpin oleh Ibu Riri selaku pemandu dari Puskesmas Panawangan. Semua peserta sangat antusias dan bersemangat mengikuti kegiatan ini. Jika dikupas lebih mendalam, banyak alasan, mengapa kegiatan senam ini diminati dan diikuti oleh para ibu.
1. Senam Termasuk Olahraga Murah
Senam adalah olahraga yang bisa diikuti oleh semua kalangan, semua gender dan semua usia. Dari mulai gerakan pemanasan, inti, hingga pendinginan, semua orang bisa menirukannya. Senam juga tidak memerlukan alat dan atribut pakaian yang berlebihan.Â
Semua orang bisa mengikuti senam dengan dipandu oleh tenaga profesional dan berpengalaman. Olahraga ini bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja. Olahraga murah ini, banyak diminati oleh berbagai kalangan.Â
2. Mencegah Penyakit
Sebagai peserta yang mengikuti Prolanis, mereka dicek kesehatannya hari itu. Seperti tekanan darah dan penimbangan berat badan. Karena berolahraga tujuannya untuk sehat, maka poin yang bisa diambil adalah bergerak dan berkeringat untuk mencegah penyakit datang pada tubuh.
Ibu rumah tangga yang sehari-harinya mengerjakan pekerjaan rumah tangga, tetap saja butuh olahraga. Diam di rumah dan mengerjakan pekerjaan rumah adalah beban yang tak ada habisnya, serta dikerjakan berulang kali. Apalagi jika sedang sakit dan tetap melakukan banyak hal, dan sedikit istrirahat.Â
Hal monoton ini kadang bisa memicu stress dan penurunan kondisi kesehatan. Ibu rumah tangga tentu saja sangat butuh olahraga. Karena ketika tubuh kuat, maka akan meminimalisir datangnya penyakit datang ke tubuh seseorang.Â
3. Stress ReleaseÂ
Seperti diketahui sebelumnya, bahwa program ini diminati oleh banyak kaum ibu di desa. Kaum ibu menjadikan senam sebagai program stress release atau melepaskan kepenatan di rumah. Ketika ibu rumah tangga dan ibu bekerja menjalankan peran, mereka sama-sama memiliki berat dan beban yang sama. Mereka mengalami kejenuhan, capek, dan minim apresiasi.
Adanya senam ini para ibu bisa bersosialisasi dengan ibu lain, kita bisa menjadikan ajang ini sebagai silaturahmi. Membuka mata, bahwa kita punya teman sesama ibu rumah tangga, yang juga berhak berdaya.Â
4. Meningkatkan Rasa Percaya DiriÂ
Saat melakukan olahraga, orang lebih bisa mengekspresikan dirinya dan bersemangat. Dengan senam, perempuan lebih percaya pada dirinya dan lebih bahagia. Apalagi ritme musik yang dibawakan oleh Bu Riri, pada pelaksanaan prolanis adalah musik-musik hits dengan tempo yang cepat dan bersemangat.
Dengan musik-musik hits, membuat kepala dan hati bergairah. Sesekali ikut bernyanyi, bergerak dengan penuh semangat dan bergembira.
5. Afirmasi Positif Pada DiriÂ
Pada beberapa gerakan yang dipresentasikan oleh Bu Riri saat memandu senam. Ibu-ibu diminta untuk menepuk-nepuk ringan bagian-bagian tertentu anggota tubuh mereka. Seperti tangan, pinggang ,area di bawah pusar, tangan, kaki, dan seluruh tubuh para ibu. Ditepuk sedikit demi sedikit, sampai bertenaga dan dilakukan berulang-ulang.
Gerakan ini merefleksikan, bahwa selaku perempuan, mereka layak berterima kasih kepada diri sendiri.
Berterima kasih kepada anggota tubuh mereka, karena pinggang mereka kuat, kaki mereka kuat, tangan mereka kuat, kepala mereka kuat. Kuat dalam menghadapi segala macam dinamika roda kehidupan.Â
Berfoto Bersama Setelah Kegiatan Selesai (Sumber: Dokumen Pribadi/Riri)

Dimulai dengan hal-hal ringan, seperti memikirkan pekerjaan rumah, hingga memikirkan keperluan sekolah anak. Belum lagi memikirkan perekonomian keluarga. Refleksi ini adalah bentuk apresiasi terhadap diri sendiri bahwa tubuh kita kuat tubuh kita sehat kita lebih kuat dari kemarin kita lebih kuat dari yang lain.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI