Mohon tunggu...
nico marional
nico marional Mohon Tunggu... Lainnya - kepo bgt sih wkwkwkwkw

belajar,bertukar pikiran dan berbagi untuk kesiapan menyambut kesempatan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Puisi | Pro Kontra Ahok, Harapan dan Doa untuk Indonesia

20 Mei 2017   09:48 Diperbarui: 20 Mei 2017   12:11 796
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mereka menangis
Mereka mencaci
Mereka ingin pemimpin
Mereka ingin memenjarakan
Prihatin adalah bunga
Murka adalah penjara

Apa yang salah ?
Apa yang benar ?
Karena agama atau hanya salah bicara ?
Langit kita sama apa yang berbeda ?
Tuhan kita satu atau ada yang lainnya ?

Hanya untuk membela beliau menangis
Hanya untuk sebuah kursi ada yang bisa berbuat sadis
Pepatah mengatakan "hilang satu tumbuh seribu"
Apa benar secepat itu ?
Pandang lah seribu jangan hanya melihat satu

Kita manusia... bukan alat perekam untuk janji-janji para perebut kursi
Kita manusia... pertimbangkanlah dengan hati bukan dengan benci
Kita manusia... ikuti kata hati bukan kerena sesuap nasi
Kita manusia... Dia (pak ahok) pun manusia, lalu apa bedanya ?

Jeruji besi menunggu
Ibu kota ditinggalkan
Satu kesempatan
Apakah sulit kalian berikan ?
Saya seorang islam, saya bisa memaafkan ("seharusnya seperti itu")

Bicara politik sandingkan agama
Pro dan kontra disisinya
Bicara dan lidah berbisah
Tahan jika ingin perubahan
Rubah jika mungkin ada kesempatan

Perdebatan
Pertikaian
Perbedaan
Untuk perubahan
Tolong satukan

Doaku untuk negeriku
Persatukan kami untuk perubahan
Lindungi kami dari dosa pemimpin kami
Arahkan perjuangan tanpa perselisihan
Bersihkan hati kami untuk setiap perbedaan
Bimbing kami untuk setiap kesempatan
Dan tunjukan kami kebenaran untuk setiap kesalahan

Dariku
Untuk kamu
Kepada mereka
Satukan maaf ini
Dan berikan kepadanya

Negeriku
Indonesiaku
Tanah airku
Aku cinta kepadamu

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun