Mohon tunggu...
Nicho Kosip
Nicho Kosip Mohon Tunggu... Penulis - Nulis kalo mood-nya ngumpul :)

Lulusan Ilmu Komunikasi angkatan 2018 Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Digital Media Vs Analog Media, Apa bedanya?

14 September 2020   13:21 Diperbarui: 14 September 2020   13:47 1070
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sudah tahukah kamu mengenai media digital dan media analog?

Mungkin ketika mendengar kata 'analog' maupun 'digital' kamu sudah tidak asing lagi bukan? Namun, apakah kamu sudah benar-benar mengetahui akan kedua hal ini?

Yuk.. Kali ini kita bahas mengenai ciri dari masing-masing media ini.

Media Analog

Untuk memudahkan gambaran dari analog maupun digital, aku akan memberikan sebuah kata kunci utama, dimana media analog adalah media yang terdapat bentuk fisik. Begitu pun sebaliknya.

Media analog adalah media yang bentuk fisiknya dapat dilihat. Dalam hal ini contoh media analog adalah media cetak. Pemberitaan melalui media ini juga terkesan cenderung satu arah sehingga pembaca tidak dapat menanggapinya.

Media analog muncul sebelum kecanggihan teknologi semakin berkembang pesat sebelum adanya internet. Dengan munculnya teknologi yang semakin pesat ini akhirnya mulai mengikis perkembangan media analog dan mulai beralih ke media digital.

Media Digital

Berbicara mengenai media digital, media ini cukup berbeda dengan media analog. Pasalnya, media digital tidak hanya memberikan konten online untuk dibaca, melainkan juga berinteraksi dengan pembaca-nya.

Apabila konten yang tersedia pada media analog terkesan satu arah, sebaliknya dalam media digital hal tersebut berbeda. Tulisan yang ada pada media online dapat langsung ditanggapi misal dengan berselancar di kolom komentar atau bahkan tidak statis pada tulisan itu saja. Pembaca dapat berinteraksi juga dengan hypertext yang tersedia.

“Writers of hypertext . . . might be described as the designers and builders of an information ‘space’ to be explored by their readers,” (Carolyn Dowling, 1999). Carolyn ingin menjelaskan bahwa hypertext dimunculkan untuk merancang dan membangun ‘ruang’ informasi untuk dapat dieksplorasi oleh pembacanya.

Peran penting penulis media digital

Komunikator pesan: Banyaknya konten yang ada di media digital dinilai kurang tersampaikan maksud dari penulis pesan. Hingga dibutuhkan cara yang persuasif, pintar, lucu, menarik, atau cara yang mendalam.

Penyelenggaraan informasi: Banyaknya informasi yang beredar di media digital membuat penulis web harus membantu pembaca mengatur banyaknya informasi yang beredar tersebut. Misal dengan keyword yang tepat, dsb.

PenerjemahPesan harus dapat dimaksimalkan. Tepat dan sesuai dengan penggunaan media yang digunakan.

Dengan hadirnya media digital ini, kecepatan mengakses sesuatu menjadi lebih mudah dan waktu akses menjadi lebih singkat. Informasi juga dapat disebarkan secara luas dan instan kepada khalayak. Dengan kecanggihan media online akhirnya audiens juga menuntut lebih banyak pembaharuan seperti adanya foto, video, permainan, grafik, dsb yang mungkin dapat ditayangkan di media online tersebut.


Kredibilitas

Kredibilitas dalam komunikasi massa dan pengembangan indeks terdapat dua kunci dimensi kredibilitas, yaitu soal “kepercayaan” dan ”afilasi komunitas”. (Meyer, 1988 dalam Carroll, B, 2010, h. 26).

Kepercayaan didasarkan pada anggapan bahwa media menyajikan informasi yang akurat, tidak bias, dan berita yang lengkap. Afilasi komunitas mencakup organisasi berita dalam menyatukan komunitas yang dilayaninya, hingga membentuk harmoni dalam berbagai pandangan dan perspektif.

Studi kredibilitas mengenai web pun akhirnya dijalankan. Sebuah hasil didapatkan bahwa semakin banyak orang mengakses sebuah web untuk mendapatkan informasi, semakin kredibel mereka mengevaluasi informasi yang ditemui disana. Faktanya, jumlah waktu yang dihabiskan seseorang untuk online salah satunya dapat dikatakan sebagai ‘predator’ kredibilitas itu.

Bias

Beberapa penelitian telah menunjukan bahwa kredibilitas blog berkaitan dengan bias. Dalam hal ini dikaitkan bagaimana perspektif penulis yang dinilai dimasukkan ke dalam blog. Tidak seperti objektivitas jurnalis di media berita.

Geneva Overholser, profesor di Universitas Missouri School of Journalism memberitahu penulis blog bahwa “akhirnya nanti menjadi jelas objektivitas melampaui kegunaannya sebagai batu ujian etis jurnalis”. (Klie, 2005 dalam Carroll, B, 2010, h. 26).

Identifikasi

Identifikasi adalah konsep komunikasi utama untuk memahami sebuah blog dapat menghasilkan kepercayaan dari pembaca. Blog juga dapat dikatakan sebagai salah satu cara penting untuk jurnalis mengambil langkah penting untuk berekspresi dengan suara individu.

Dalam proses identifikasi ini nantinya hanya ada beberapa pilihan dimana media interaktif menjadi tempat pengirim pesan dan penerima dipertukarkan (kurang berarti, kabur), atau perpaduan ini disambut baik oleh pembaca.

Transparansi

Tujuan penulisan blog adalah untuk mengadopsi lebih banyak prinsip dan teknik nge-‘blog’ termasuk teknik transparansi. Pembaca blog dapat menanggapi isi tulisan untuk mengungkap politik dan bias pribadi penulis. Kesiapan penulis untuk mengakui kesalahan dan atau mempertimbangkan informasi baru dapat dilakukannya ketika muncul transparansi ini.

Akuntabilitas

Akuntabilitas mengharuskan organisasi berita menjelaskan diri mereka atau memperjelas interaksinya kepada publik dalam hal standar jurnalistik.

Meningkatkan Kredibilitas

Banyak elemen yang dapat diperlukan untuk meningkatkan kredibilitas. Dalam hal ini aku memaparkan 5 yang paling penting diantaranya:

  1. Kesan pertama
    Kesan pertama atau “first impression” dapat dimunculkan dengan tampilan halaman yang menarik, (pemilihan desain, font, dsb) – menunjukan bahwa penulis ‘niat’.

  2. Navigasi situs yang mudah digunakan
    Navigasi dalam hal ini adalah penempatan berbagai macam hal yang menunjang penulisan di media online.

  3. Desain yang menarik pembaca
    Penggunaan desain yang menarik ini adalah untuk menarik simpati pembaca sehingga memunculkan kesan pertama yang menyenangkan.

  4. Kelengkapan informasi kontak
    Kelengkapan informasi ini digunakan apabila ada pertanyaan atau hal lain dari pembaca yang ingin disampaikan pada penulis.

  5. Tautan situs lain yang relevan
    Dalam hal ini kaitannya dengan hypertext (link) yang digunakan dari sumber lain sifatnya harus kredibel dan menunjang tulisan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun