Selain itu, demi perkembangan dan kemajuan UBJ, sering diadakan silaturahim antar anggota. Biasanya mereka berkumpul, bergantian mengunjungi  rumah anggota untuk berbincang santai seputar UMKM. Siswo mengatakan bahwa ini adalah salah satu upaya untuk membentuk kesadaran, rasa kekeluargaan serta untuk dapat lebih membangkitkan semangat para anggota.
"Alhamdulillah, seluruh anggota UBJ mempunyai semangat  yang luar biasa untuk terus menjalankan roda usaha. Sebenarnya saya tidak mau dipandang sebagai ketua, ya bareng-bareng saja bekerja sama untuk menyejahterkan masyarakat. Tak jarang, saya juga sering ada undangan untuk menghadiri berbagai pertemuan atau pelatihan di luar kota. Jika waktu kegiatannya bentrok, maka saya akan mengutus anggota yang lain. Tidak melulu saya selaku ketua yang harus menghadirinya, sehingga nantinya anggota yang lain pun mempunyai bwawasan tentang kewirausahaan seperti ilmu/skill packaging, PKP (Pelatihan Keamaanan Pangan), sampai pemasaran."  Jelas Siswo.
Siswo mengaku bahwa selama pandemi ini pendapatan UMKM Berkah Jaya Salem cukup stabil. Hal tersebut tentu didukung dengan berbagai upaya agar aktivitas UMKM tidak mati di tengah pandemi. Salah satunya, Ia sering menitipkan produk-produk khas Salem seperti keripik tempe dan rengginang ke warung-warung yang ada di daerah pantura. Karena bagaimanapun warung-warung kecil seperti pedagang warung kelontong juga merupakan bagian dari UMKM. Selain itu, seluruh anggota UBJ juga terus melakukan promosi, baik melalui media sosial maupun mengadakan pameran secara langsung.
Selanjutnya, UBJ juga sedang mempersiapkan alat transportasi yang dapat digunakan untuk berbagai kegiatan UMKM, terutama untuk memfasilitasi aktivitas pemasaran produk UMKM ke berbagai daerah. Oleh sebab itu, dibutuhkan adanya bantuan dari stakeholder lain serta koordinasi yang baik dari seluruh anggota UBJ agar dapat mempertahankan usahanya di masa pandemi COVID-19 ini. Sebab bagaimanapun, sektor UMKM memegang peranan penting dalam menggerakkan ekonomi domestik.
