Mohon tunggu...
Ni KetutSuryani
Ni KetutSuryani Mohon Tunggu... Guru - Guru Matematika di SMP Negeri 1 Sabu Barat Kabupaten Sabu Raijua

Hobi membaca buku-buku terkait pengembangan pribadi dan menulis. Mengikuti perkembangan politik di negara tercinta juga menjadi sesuatu yang menarik bagi saya. Saat ini aktif sebagai guru matematika di SMP Negeri Sabu Barat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Budaya Tenun Ikat Sabu Raijua Etnomatematika sebagai Sumber Belajar Matematika di Tengah Keterbatasan Waktu Belajar Siswa Sekolah Terbuka di Sabu

1 Maret 2024   06:04 Diperbarui: 1 Maret 2024   06:07 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://i.pinimg.com/originals/d6/69/53/d6695379bdbc3368b8107e50ac7bfeeb.jpg

Kerajinan tenun ikat saat ini kurang diminati oleh kaum muda. Mereka beranggapan bahwa pekerjaan ini adalah pekerjaan para ibu rumah tangga. Atas pemahaman inilah, maka sangat sedikit kaum muda yang menggeluti pekerjaan tenun ikat. Pada hal harga jual tenun ikat saat ini cukup mahal. Melihat prospek kedepan yang cukup menjanjikan, maka SMP  Terbuka Sabu Barat memilih keterampilan tenun ikat sebagai keterampilan unggulan pada sekolah terbuka. 

Melalui pendidikan keterampilan ini, diharapkan siswa memiliki keterampilan yang kelak dapat menunjang perekonomian keluarganya.  Matematika juga diperkenalkan lewat tenun ikat. Bagaiman siswa diajarkan menghitung biaya  dan keuntungan lewat pemasaran produk tenun ikat tersebut. Selain itu dapat menjadi motivasi bagi generasi muda untuk terus berkarya melalui keterampilan tenun ikat.Hasil keterampilan tenun ikat, dapat berupa selendang, selimut (pakaian laki-laki), dan sarung (pakaian perempuan). Dari hasil tenunan ini, dapat pula dibuat produk lain, seperti tas, sarung hp, anting- anting dan berbagai aksesoris lainnya.

Kegiatan tenun ikat yang diselenggarakan di sekolah terbuka  dimulai dari menggambar motif, menggulung benang, dan mengikat benang sesuai motif yang diinginkan.  

Pada tahap ini, siswa harus menggunakan beberapa warna tali rafia untuk membedakan setiap warna motif yang diinginkan untuk diikat. Banyak siswa mengalami kesulitan pada tahap ini. Namun dengan bimbingan narasumber, mereka dapat mempraktikkannya dengan baik. Kegiatan selanjutnya adalah "perendaman ", untuk mendapatkan warna dasar (merah atau hitam), sesuai dengan keinginannya. Untuk mendapatkan hasil yang baik, maka dengan bimbingan nara sumber, siswa dilatih, dibimbing, dan diajar tentang proses pembuatannya, yaitu merebus air, membubuhi garam, sabun dan pewarna benang (hitam).

Setelah air mendidih, benang yang sudah diikat tadi, direndam beberapa saat, kemudian benang itu diangkat dan dijemur dibawah matahari hingga kering. Jika benang sudah benar- benar kering, kegiatan selanjutkan adalah melepaskan ikatan rafia pada benang yang akan diberi warna lain, sesuai motif yang diinginkan.
Kegiatan dilanjutkan dengan membuka seluruh ikatan pada benang. 

Kemudian benang yang sudah dibersihkan tadi dibentangkan pada alat yang disebut langa mane untuk proses pengaturan jarak antara motif yang satu dengan motif yang lainnya (ketere).Langkah selanjutnya adalah mngatur benang pada alat tenun, dan proses penenunanpun dimulai. Tahapan ini cukup rumit, sehingga memerlukan konsentrasi penuh dari peserta didik. Untuk menghasilkan sebuah selendang, membutuhkan waktu kurang lebih satu minggu. Tenunan selendang ini, dapat dijual dengan harga Rp 75.000,00 s.d Rp 150.000,00. Kegiatan pendidikan keterampilan ini melibatkan  narasumber yang berkompeten dalam bidang tenun ikat, yang juga adalah pengrajin tenun ikat

KESIMPULAN DAN SARAN

Simpulan dan saran dari kegiatan ini adalah:

1. Kegiatan Pendidikan Keterampilan SMP Terbuka ini, merupakan tanggung jawab bersama 

pemerintah pusat dan pemerintah daerah, baik provinsi maupun kabupaten/kota. Oleh karena itu diharapkan setiap unsur dapat berperan seoptimal mungkin melalui berbagai upaya, seperti dukungan kebijakan, anggaran, dan komitmen peningkatan mutu pendidikan .

2. Pengembangan SMP Terbuka  diharapkan dapat ditindaklanjuti oleh Dinas Pendidikan secara intensif kepada sekolah yang dijadikan sebagai sekolah Terbuka, dengan harapan siswa memperoleh tambahan keterampilan yang kelak dapat menopang perekonomian keluarganya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun