Mohon tunggu...
Roneva Sihombing
Roneva Sihombing Mohon Tunggu... Guru - pendidik

Penyuka kopi, gerimis juga aroma tanah yang menyertainya. Email: nev.sihombing@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Punggung dan Kesepian

18 Juni 2022   11:30 Diperbarui: 18 Juni 2022   11:36 564
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mengapa bahumu begitu kesepian?
Apakah harapan memudar di hatimu?
Mengapa bahumu begitu sendu?
Apakah semangatmu luruh bersama tetes hujan dari rambutmu yang basah?

Mengapa punggungmu terlihat sendiri?
Apakah mimpimu terjerembab di pinggir jalan?
Mengapa punggungmu tampak kelelahan?
Apakah beban yang sedang kau tanggung melebihi kekuatanmu?

Mengapa bahumu begitu kelelahan?
Apa gerangan yang menghisap harapmu?
Apa gerangan yang menggerogoti asamu?

Mengapa terseok langkahmu?
Apa gerangan yang membebani hatimu?
Adakah yang tersangkut di benakmu?

***
Catatan dari kotaku

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun