Mohon tunggu...
Roneva Sihombing
Roneva Sihombing Mohon Tunggu... Guru - pendidik

Penyuka kopi, gerimis juga aroma tanah yang menyertainya. Email: nev.sihombing@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Kau Terlalu Muda untuk Tahu

18 Juli 2019   22:04 Diperbarui: 18 Juli 2019   22:07 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kau terlalu muda untuk tahu bahwa anjing tidak hidup selamanya. Teman bermainmu itu, tubuhnya kadang lebih besar dari tubuhmu sendiri. Namun, dia mengasihi dan memahamimu sekalipun kalian tidak berkomunikasi menggunakan bahasa yang sama.

Kau terlalu muda untuk tahu bahwa boneka-bonekamu,- boneka panda, boneka jerapah, boneka buaya, boneka beruang - bukanlah ukuran sebenarnya dari panda, jerapah, buaya dan beruang. Namun, kau akan memeluk erat mereka seakan-akan mereka membutuhkan perlindunganmu.

Kau terlalu muda untuk tahu bahwa boneka princessmu tidak peduli apakah teh yang kau sajikan manis ataupun pahit. Namun, mereka akan tetap meminumnya karena kau telah menyajikan cangkir teh di hadapan mereka.

Kau terlalu muda untuk tahu bahwa dibutuhkan banyak orang, sangat sangat banyak orang di belakang layar dan tidak pernah muncul di layar kaca untuk mengerjakan kisah putri cantik yang ditolong ksatria berkuda putih yang tampan. Namun, baju indah mereka sangat memikat hatimu.

Kau terlalu muda untuk tahu bahwa 'lusa' dan '1 bulan' adalah konsep waktu yang berbeda. Bagimu 'lusa' adalah besok. Dan durasi '1 bulan' bagimu adalah waktu yang sangat lamaaaaaa. Sekalipun kami menolongmu dengan menghitung jumlah hari yang ditambahkan menggunakan jari-jari kaki dan jari-jari tanganmu, juga jari-jari 2 orang sepupumu.

Kau terlalu muda untuk tahu bahwa benda-benda mungil cantik dan menawan yang hatimu di mall-mall yang kita datangi bukanlah milik kita. Namun kau menyentuhnya dan menggenggamnya seolah-olah milikmu.

Bolehkah kau bertahan di usia beliamu untuk beberapa waktu lamanya?

Note: Surat cinta untuk ananda terkasih 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun