Mohon tunggu...
neti nurhayati
neti nurhayati Mohon Tunggu... Konsultan - Enterpreneur

Pengusaha dan aktivis

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ironi Pernikahan ‘Wah Selebritis’

1 Desember 2014   22:51 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:19 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Beberapa waktu yang lalu, kita disuguhkan tayangan di televisi acara live pernikahan Raffi Ahmad-Nagita Slavina yang begitu mewah. Tayangan tersebut disiarkan selama 2 hari berturut-turut. Pernikahan selebritis ini konon kabarnya terselenggara dengan ‘Wah’ karena banyaknya promotor yang mendukung tayangan tersebut. Pastinya promotor tersebut sekalian mempromosikan produk jualan mereka.

Disisi lain, saat ini di negeri ini banyak muslim yang kelaparan dan berada dalam kemiskinan, apalagi ditambah dengan adanya kenaikan BBM. Alangkah lebih baiknya, jika pernikahan tersebut dilakukan secara sederhana, mengundang kaum dhuafa atau uangnya dibagikan kepada mereka. Itu akan lebih baik dan keberkahanpun diperoleh.

Pernikahan Wah Selebritis ini, merupakan akibat dari produk kapitalisme. Dimana mereka yang berduit, yang berkuasa. Dapat melakukan apa saja yang diinginkan. Tidak peduli pelakunya pernah tersandung kasus narkoba. Semua orang dibuat terhipnotis dengan acara pesta pernikahan tersebut.

Padahal dalam Islam, mengumbar kemewahan tidak dibenarkan. Oleh karena itu, pernikahan selebritis ini yang glamor, tidak mencerminkan seorang muslim yang baik. Sementara banyak sekali masyarakat kita yang berada dalam kemiskinan. Kesenjangan social disini sangatlah terlihat. Tidak ada contoh yang baik dalam tayangan tersebut. Hanya menampilkan pamor sang selebritis saja. Hanya membuat orang yang menonton, berangan-angan menginginkan pernikahan seperti itu. Padahal rasulullah saw. bersabda bahwasanya muslim yang satu dengan muslim yang lainnya bersaudara bagaikan satu tubuh. Jika satu bagian tubuh sakit, maka bagian tubuh yang lainpun merasakan sakit juga.

Dalam Islam, tidak ada kaum kaya ataupun miskin. Yang membedakan dihadapan Allah hanyalah ketakwaan seseorang. Seorang muslim yang memiliki ketaatan terhadap aturan Allah, itulah yang lebih mulia dihadapan Allah.  Wallahu a'lam bi ash-showab.

Oleh : Ibu Fathimah (Guru TPA)


Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun