Mohon tunggu...
nesyaaa
nesyaaa Mohon Tunggu... mahasiswa/i

sastra itu takbisa terpisahkan dari bahasa

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pascima Aku Menyebutnya

11 Mei 2025   11:51 Diperbarui: 11 Mei 2025   11:50 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Arah matahari terbenam...

Ketika senja benar-benar menelan segala keagungan matahari

dengan cara menggantikan biru menjadi jingga, aku kembali bersimpuh kepada-nya

Ketika panggilan itu telah bergema di seluruh jagat raya

Seakan para malaikat melebarkan sayapnya 

dan menyerukan kepada seluruh dunia betapa agungnya ia

Dalam kemurahan 3 rakaat

aku berdoa menadahkan tangan, mengucap syukur, mengucap terimakasih, dan mengucap permohonan ampun tanpa henti

Aku berdoa kepadanya...

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun