Mohon tunggu...
Nesosmedia
Nesosmedia Mohon Tunggu... Penulis - Ruang Bumi Nusantara

Media ini sebagai wadah menampung dan menyambung ide dan gagasan tentang isi dari bumi Indonesia 🇮🇩.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Dunia dalam Dandanan Covid-19

2 April 2020   00:24 Diperbarui: 2 April 2020   00:21 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto : Dokpri / editor by kza

Nesossial - Aku tak tahu dengan pasti bagaimana Geo-Ekonomi Global ataupun Geo-Strategi yang kini memerangi peradaban umat manusia.

Aku tak mengerti tentang pergulatan dagang Amerika dan China
Antara dolar yang semakin melemah dan Huawei yang menguasai jaringan 5G.

Aku tak begitu paham dengan skenario dan dramatisasi media di balik Covid-19 demi mengontrol psikologi massa.

Apalagi ditanya tentang  ketegangan masyarakat Indonesia di tengah-tengah pergolakan Undang-Undang Omnibus Law yang katanya sebagai produk Neoliberalisme.

Semua yang kudengar hanyalah isu dari gerombolan Ideologi.
Bahkan ada yang mengatakan bahwa saat ini kita sedang menuju kepada perang dunia ketiga yang dipolarisasi oleh Illuminati.

Entahlah !
Aku pun tak begitu tertarik untuk menggumulinya.
Tetapi,
Hanya ada satu keresahan yang menggemparkan nuraniku.

Dalam pusaran kemanusiaan aku bertanya,
Adakah mereka yang bersantai sambil menyeruput kopi dan memandang bintang-bintang di negeri 'sembur paus' itu merisaukan tentang anak yang sedang ditangisi orangtuanya?

Adakah mereka yang disebut pemerintah itu memikirkan tentang anak yang sedang berbaring ketakutan sambil kelaparan di tempat yang luasnya tak lebih besar dari kamar mandi penguasa?

Sudahkah mereka merasakan bagaimana perihnya pasrah melihat rahimnya dicabik-cabik?
Tidakkah nuraninya dapat menjelma menjadi malaikat yang datang lalu meluluh-lantahkan tangisan?

Pernahkah engkau bayangkan,
Bilamana tak seorangpun membeli keringatmu padahal engkau berdarah-darah demi anakmu yang ada di perantauan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun