Mohon tunggu...
Neno Anderias Salukh
Neno Anderias Salukh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Budaya | Pekerja Sosial | Pengawas Pemilu

Orang biasa yang menulis hal-hal biasa

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Adu Kuat Narasi Perang, Rusia vs Ukraina

5 Maret 2022   07:03 Diperbarui: 5 Maret 2022   07:05 597
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkap layar Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky saat berpidato pada Minggu (27/2/2022). (IAN BATESON/WELT melalui TWITTER). Kompas.com

Sementara Rusia merilis bahwa sebanyak 498 tentara Rusia tewas dan hampir 1.600 terluka. Sedangkan tentara Rusia telah membunuh 2.870 tentara Ukraina dan para pembelanya.

Rusia mengklaim telah merebut kota Kherson di selatan yang strategis dan penting di Laut Hitam sementara klaim tersebut ditepis oleh Intelijen AS dan pejabat Ukraina.

Narasi dari Rusia yang telah membunuh ribuan tentara Ukraina dan para pembelanya untuk mendukung propaganda yang dibangun. Ini bertujuan untuk menekan masyarakat Ukraina secara psikologis bahwa banyak korban jiwa dari pihak Ukraina membuktikan bahwa Presiden Ukraina gagal memimpin perang bertahan sehingga kemungkinan untuk menggulingkan pemerintahannya sangat terbuka.

Sementara Narasi dari Ukraina kurang lebih memiliki tujuan yang sama. Ukraina dengan narasi perang yang cukup bagus dari panglima tertinggi mereka, Volodymyr Zelenskiy bertujuan untuk tetap mengobarkan semangat masyarakat Ukraina dan juga menekan penduduk Rusia untuk tidak berhenti memprotes Presiden Rusia, Vladimir Putin yang membuat resiko besar untuk negaranya sendiri.

Akan tetapi, Vladimir Putin merespon narasi Ukraina dengan berjanji memberikan pesangon kepada keluarga korban perang untuk menepis narasi bahwa Putin memaksa militernya untuk mati secara cuma-cuma tanpa tujuan yang jelas.

Kedua, Meraup Dukungan dari Negara Lain

Zelenskiy selama narasinya membangun simpati yang luar biasa. Ia mengecam tindakan Rusia sebagai pelanggaran perang yang melanggar perjanjian perdamaian. Selain itu, ia bergabung dengan Uni Eropa di saat Rusia sedang melakukan invasi.

Rusia tidak tinggal diam dan melakukan hal yang sama. Misalnya klaim yang mengatakan bahwa Ukraina menyandera siswa India di Kharkiv padahal kenyataannya tidak demikian, bahkan New Delhi sudah menepis pernyataan tersebut.

***

Melihat narasi kedua yang dibangun untuk mendukung propaganda, posisi Ukraina lebih kuat daripada Rusia, apalagi Zelenskiy memimpin secara langsung narattive war (narasi perang) di sana. 

Belum lagi, figur-figur publik Ukraina pun angkat bicara soal perdamaian di Ukraina seperti Miss Universe Ukraina dan mantan bintang sepakbola, Andre Shevchenko.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun