Saya lantas memilih naik bus listrik. Tidak apa-apalah telat sampai di tempat acara. Tidak apa-apalah cuma sampai flyover Sampoerna Strategic. Tidak apa-apalah saya harus berjalan kaki ke Menara Batavia. Terpenting bisa menjajal bus listrik ini.
Naiklah saya. Tidak lupa tapping e-money pada alat tap on bus (TOB). Saldo saya berkurang Rp3500 menjadi Rp2500. Oh, berarti sudah tidak uji coba lagi ini. Sudah mulai dioperasikan.Â
Di kaca depan bus juga tidak terlihat ada tulisan "uji coba bus listrik". Â Sayang ya. Jadi, tidak gratis lagi hehehe... Oh iya dong, sesuatu yang gratis itu penting dan perlu hahaha... Apa lagi itu milik pemerintah.Â
Saya perhatikan tidak beda jauh sih dengan bus listrik rute 6M (Tanah Abang - Kp Melayu via Cikini). Apakah jenis busnya sama? Tapi saya tanya kepada petugas tidak sama. Mirip tapi tidak sama. Serupa tapi beda.Â
"Sejak kapan ya bus ini beroperasi?" tanya saya kepada petugas.
"Sudah empat hari ini," jawab pengemudi perempuan. Berarti mulai Senin 26 September 2022. Bus listrik dengan rute 6D ini beroperasi setiap hari mulai Senin-Minggu pukul 05.00-22.00 WIB.
Saya tanya siapa pemasok bus ini, pengemudi menyebutkan nama Bakrie. Siapa pun paham Bakrie yang dimaksud adalah Aburizal Bakrie.
Setelah saya telusuri ternyata pemasoknya dari Vektr Mobiliti Indonesia, entitas baru dari Bakrie Autoparts, anak usaha Bakrie & Brothers Tbk (BNBR). Entitas baru itu bekerjasama langsung dengan BYD Auto dari China.
Seperti biasa, saya pun kepo. Memperhatikan setiap detil yang terdapat di dalam bus ini. Untuk tempat duduk, saya hitung cuma ada 30 saja.Â
Itu sudah termasuk 4 kursi prioritas berwarna merah yang terpasang di depan dan satu area khusus penumpang dengan kursi roda. Jadi, kalau penumpang penuh, mungkin bisa 40 orang saja.Â