Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Ketum Parpol Jabat Ketua Dewan Pengarah BRIN, Tepat atau Keliru?

13 Januari 2022   12:00 Diperbarui: 13 Januari 2022   12:08 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Joko Widodo saat melantik Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, sebagai Dewan Pengarah BRIN, 13 Oktober 2021 (kompas.tv)

Ia menilai Presiden menempatkan sesuatu tidak pada tempatnya. Megawati tidak punya rekam jejak di dunia riset dan teknologi. 

Jadi, seharusnya, yang menjabat posisi tersebut adalah ilmuwan/peneliti terkemuka berkaliber internasional. 

Dewan pengarah harus orang yang punya nama dalam riset dan inovasi, bukan politisi, bukan juga pengusaha.

"Itu juga jika BRIN serius mau melakukan riset atau inovasi unggul," katanya dalam webinar Persoalan Tata Kelola BRIN dan Masa Depan Penelitian Indonesia, di channel YouTube Narasi Institute, Jumat, 7 Januari 2022.

Sekretaris Menteri Riset Teknologi periode 2004-2009, Abdul Malik, dalam diskusi yang sama, mengaku heran ketika pemerintah melebur lembaga penelitian. Menurutnya, tidak semua lembaga penelitian dapat digabung ke dalam BRIN, karena setiap institusi memiliki fungsi yang berbeda.

"Saya juga heran ketika kemudian solusinya adalah penggabungan berbagai macam lembaga penelitian. Kita harus cermat melihat sejarahnya dulu, awal mulanya untuk apa, dimaksudkan untuk apa, perjalanannya sejarahnya seperti apa," tukasnya.

Salah satu tokoh Nahdlatul Ulama Ulil Abshar Abdalla atau Gus Ulil, menilai Megawati adalah sosok politik, bukan sosok riset dan pengetahuan.

"Bagi saya, mengangkat Megawati sebagai Ketua Dewan Pengarah BRIN adalah "skandal pengetahuan" di Indonesia. Megawati adalah sosok politik, bukan sosok riset dan pengetahuan," cuitnya, sehari setelah pelantikan, Kamis, 14 Oktober 2021.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan keputusan Presiden Joko Widodo mengangkat Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) ex officio Ketua Dewan Pengarah BRIN adalah keputusan tepat.

"Karena riset dan inovasi harus digerakkan oleh ideologi bangsa agar Indonesia benar-benar berdaulat, berdikari, dan bangga dengan jati diri kebudayaannya," kata Hasto dalam keterangannya, Rabu, 13 Oktober 2021, sebagaimana saya kutip dari tempo.co.

Selama ini, kata Hasto, Megawati konsisten menyuarakan pentingnya penguasaan ilmu-ilmu dasar, riset, dan inovasi serta terus memperjuangkan peningkatan anggaran penelitian 5 persen dari produk domestik bruto (PDB).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun