Hal-hal itu sebenarnya sudah dibahas dalam Rakor Tim Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Depok dengan dinas/instansi terkait.
Pada poin keempat disebutkan selama pembelajaran masa pandemi Covid-19 siswa berada di rumah dengan pengawasan dari orang tua/wali.
Sementara itu, pada poin keenam disebutkan satuan pendidikan memfasilitasi bahan pembelajaran bagi siswa yang tidak memiliki sarana PJJ.
Adanya persoalan yang sama ini apa iya kita masih belum siap menghadapi PJJ? Pertanyaan berikutnya, apakah efektif dan efisien sistem PJJ?
Saya masih melihat adanya keterbatasan fasilitas media pembelajaran atau platform yang digunakan. Beberapa media konferensi memiliki durasi akses yang terbatas. Bisa jadi itu yang menyebabkan saat masih proses pembelajaran tiba-tiba konferensi berakhir.
Dalam situasi seperti itu, saya perhatikan guru terlihat bingung untuk melanjutkan pembelajaran. Bingung dengan terbatasnya akses internet jika harus melakukan interaksi yang berdurasi lama.
Entah karena guru belum menguasai sepenuhnya atau karena alasan lainnya.
Meski pemberian materi secara virtual tak semudah jika dilakukan secara langsung, sejauh ini sih saya menilai guru cukup bijak. Misalnya, siswa tidak difokuskan untuk mengejar nilai.
"Yang penting siswa mengerjakan tugas sesuai waktunya. Anak-anak harus belajar disiplin. Benar atau tidak nanti kita pelajari bersama-sama," kata wali kelas sebelum menutup materi pada Rabu (4/8/2021).
Ya ya ya... apapun hambatannya anak-anak, guru dan orang tua harus semangat menjalaninya.
Biar anak saya tetap semangat, saya tidak memdorongnya harus mengerjakan tugas usai PJJ.Â