Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Lima Tahun Berlalu, Akhirnya Bisa Juga Menjajal Naik LRT Velodrome

4 Maret 2024   16:00 Diperbarui: 4 Maret 2024   17:07 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa hari lalu, saya ada agenda kegiatan di Mall Kelapa Gading, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Kalau dari rumah saya yang di Citayam, Depok, Jawa Barat, jelas cukup jauh. Sejujurnya, saya paling malas kalau harus menghadiri kegiatan di sekitaran sini. Serasa dari ujung ke ujung.

Karena menyangkut pekerjaan, mau tidak mau saya harus menjalaninya. Apalagi saya sudah terlanjur menyatakan siap hadir. Agendanya sih sore, pukul 16.30 Wib. Jadi, masih ada waktu buat saya untuk mengumpulkan stamina dan mood. Terlebih tubuh juga sedang kurang fit.

Baiklah, jelang Ashar saya pun berangkat. Naik commuterline dari Stasiun Citayam, turun di Stasiun Transit Manggarai. Mengapa turun di Stasiun Manggarai karena rencana saya, mau naik light rail transit atau LRT Velodrome - Kelapa Gading. Haltenya terintegrasi dengan Halte TransJakarta Pemuda Rawamangun, Jakarta Timur.

Terus terang, ini adalah kali pertama saya naik LRT. Kok bisa? Alasannya sih ya jauh saja dari Depok. Masa buat menjajal kereta ringan itu saya harus ke Rawamangun dulu? Ya nggak worth it-lah. Membayangkan jauhnya saja sudah bikin mager. Malas gerak!

Beberapa kali ada kegiatan di Mall Kelapa Gading, saya belum juga berkesempatan menjajal LRT yang sudah beroperasi sejak Februari 2019 itu. Ya, lebih karena terburu-buru, waktunya yang kurang pas, dan malas saja sih melintasi skybridge yang cukup panjang, menurut saya. Jadi, saya naik ojek deh.

Setelah menumpang shalat Ashar, saya pun keluar dari Stasiun Manggarai, lalu menuju Halte TransJakarta Manggarai. Haltenya juga terintegrasi dengan Stasiun Manggarai. Jaraknya lumayan juga dari pintu keluar stasiun. Mungkin sekitar 250 meter. Dengan tubuh yang belum fit, terasa berat juga jalan kaki sejauh itu. Padahal, saya terbiasa jalan kaki lho.

Dari Halte TransJakarta Manggarai, saya naik bus TransJakarta 4D dengan rute Pulogadung - Galunggung. Tarifnya Rp3.500 saja. Syukurlah, pas di flayover Pramuka ada penumpang yang bersiap turun. Jadilah saya duduk. Lega dong, ya kan lagi tidak kuat berdiri.

Saya turun di Halte Pemuda Rawamangun karena cuma halte ini yang terintegrasi dengan LRT Velodrome. Tapi jangan salah ya, meski namanya LRT Velodrome, jangan turun di halte Velodrome ya, meski sama-sama namanya Velodrome. Kalau dari Pramuka, Halte Velodrome dulu baru Halte Pemuda Rawamangun.

Menuju Stasiun LRT Velodrome (dokumen pribadi)
Menuju Stasiun LRT Velodrome (dokumen pribadi)

Nah, dari Halte Pemuda Rawamangun lanjut ke LRT Velodrome lewat jembatan penghubung atau skybridge. Jaraknya lumayan juga sih. Mungkin sekitar 150 meter. Hmmm... tadi 250 meter, sekarang 150 meter, dari peron 12 ke pintu keluar stasiun mungkin 200 meter. Sudah berapa ratus meter itu?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun