Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Satu Tahun Berlalu, Pembelajaran Jarak Jauh Masih Menyimpan Kendala

4 Agustus 2021   10:25 Diperbarui: 5 Agustus 2021   05:15 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi belajar dari rumah (DOK. SHUTTERSTOCK)

Di sini saja begini, apakah di sana mengalami hal yang sama? Ya, kesenjangan digital menjadi persoalan paling lazim ditemui pada saat PJJ.

Setelah PJJ guru pun memberikan link tugas untuk dikerjakan siswa terkait materi pembelajaran yang baru diajarkan. 

Di sini juga memunculkan persoalan ketika link yang diberikan tidak bisa diakses oleh beberapa orang tua.

"Coba copy paste linknya lalu bukanya di google atau chrome," kata saya membalas keluhan beberapa orang tua di grup. Saya sendiri melakukan itu ketika link tidak bisa dibuka.

Solusi dari saya, ada yang bisa, ada yang tidak. Kondisi ini memicu emosi orang tua karena merepotkan orang tua saja.

Masalah hanya itu? Oh, tentu saja tidak. Muncul persoalan lain ketika ada orang tua yang bekerja sehingga tidak mendampingi anak.

"Saya ini kerja bu dan HP juga dibagi 2. Adenya juga kelas 1, mohon pengertiannya. Kalau orang tua cari barkah bagaimana untuk bisa beli paket data," kata orang tua murid.

"Maaf pak, Rayza tidak ada alat komunikasi di rumah pak, ayahnya lagi kerja, saya pun kerja, jadi belum ada yang mendampingi," kata orang tua yang lain.

Ada lagi orang tua yang sewot yang seolah-olah kehilangan kesabarannya karena membaca pengumuman dari guru mata pelajaran yang menyatakan "siswa yang tidak hadir di google meet dianggap alpa".

"Dan tolong bu, maaf jangan memvonis seperti ini bu. Kami ini juga waktu dibagi-bagi. Ini sekolah online, butuh kuota yang besar dan alat komunikasi pun nggak cukup 1, adenya kelas 1, dan tolang jangan memvonis dengan kata alpa," katanya.

"Kami juga butuh untuk cari makan buat anak-anak kami. Saya bukan orang yang punya uang bermiliaran untuk beli alat komunikasi lagi. Tolong pengertian nyalah," lanjutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun