Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Setelah Ojol, Kini Ada Logol, Logistik Online

11 Desember 2020   19:35 Diperbarui: 11 Desember 2020   21:43 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pesan ojek atau taksi online bukan hal aneh lagi. Bukan sesuatu yang baru. Semua orang sudah mengenal aplikasi ini dan begitu familiar untuk menerapkannya. Jadi, kita tidak akan sulit lagi memanfaatkan aplikasi ini. 

Kita tinggal order di aplikasi, tak lama ojek atau taksi yang kita butuhkan pun tiba. Tinggal dicek apakah jenis kendaraan berikut nomor polisi dan nama pengemudinya sesuai seperti yang tertera di aplikasi? Kalau sesuai berarti itu ojek/taksi yang akan mengantar kita sesuai tujuan kita.

Begitu pula ketika kita ingin mengirimkan suatu barang ke tempat lain. Tinggal pilih menu orderan (gosend atau grab express), isi alamat yang dituju, tak lama kurir pun datang siap mengantarkan pesanan kita sesuai tujuan.

Kita tak butuh waktu lama untuk menunggu. Bandingkan jika kita harus mencari ojek/taksi konvensional atau ke jasa kurir. Setidaknya waktu dan tenaga kita banyak yang terbuang. Belum lagi saat  menyesuaikan tarif. 

Dengan ojek/taksi online, kita akan dijemput sesuai dengan titik penjemputan dengan tarif yang sudah ditentukan. Tinggal menunggu, jemputan datang. Efektif dan efisen. Mudah, bukan? Sangat simple. 

Ini ada aplikasi terbaru, namanya Logol, atau Logistik Online. Sebagaimana namanya, aplikasi ini ditujukan untuk pengguna dari kalangan perusahaan yang bergerak dalam kegiatan ekspor dan import, yang memiliki keterbatasan armada berupa truk kontainer.

Ketika ingin mengantar produk ke terminal peti kemas, perusahaan bisa mengorder truk kontainer lewat Logol, semudah kita mengorder ojek/taksi online atau kurir online. Bedanya, barang-barang yang diantar ini dalam jumlah besar.

Logistik sangat berperan dalam pergerakan perekonomian khususnya di Indonesia, namun sistem logistik masih menyita banyak waktu dan biaya. Karena dilakukan secara konvensional pengeluaran perusahaan cukup banyak terkuras untuk urusan logistik.

Teknologi terbaru ini dimotori oleh PT Logol Jakarta Mitraindo atau Logol, yang kehadirannya mencoba menjawab kesulitan mencari armada di bidang logistik untuk ekspor impor. 

Perusahaan yang berdiri pada September 2018, ini adalah perusahaan pertama yang memberikan solusi kepada berbagai pelaku bisnis untuk mencari layanan pemesanan truk secara digital.

Meski baru berusia dua tahun, pemerintah sudah menggandeng Logol menjadi platform digital untuk pencarian truk dan penerbitan dokumen eSP2 dalam rangka Ekosistem Logistik Nasional (National Logistics Ecosystem/NLE). Dengan NLE ini, pencarian transportasi logistik bisa dilakukan secara digital, serupa dengan ojek online.

Dalam webinar bertajuk "Efisiensi Logistik Berbasis Teknologi Informasi", Jumat (11/12/2020) yang saya ikuti, hingga sekarang, tercatat sudah ada lebih dari 5000 perusahaan yang memanfaatkan teknologi ini. 

David Trisno, CCO logol.co.id (hasil screenshoot, dokpri)
David Trisno, CCO logol.co.id (hasil screenshoot, dokpri)
David Trisno, CCO (Chief Commercial Officer) logol.co.id, yang menjadi narasumber, menjelaskan, Logol merupakan marketplace pertama di Indonesia yang memungkinkan manufaktur, distributor, UMKM, dan pelaku usaha lainnya memesan layanan pengiriman barang secara online melalui jalur darat dan laut. 

Tak hanya itu. Disertai pula dengan kemudahan pengurusan dokumen ekspor-impor secara elektronik. "Ini adalah digital marketplace untuk logistik. Tujuannya untuk menekan biaya logistik yang lebih murah dibanding dengan sebelumnya," katanya.

Ada tiga fitur utama dalam Logol, yaitu pemesanan truk, layanan kargo kapal untuk kebutuhan ekspor dan impor, serta sebagai Software As Service (SAAS).

"Semua proses ini dapat dilakukan hanya dari ujung jari atau at your fingertips. Truk bisa dipesan dan mereka tidak perlu ngetem fisik di satu tempat, akan ada efisiensi," ujarnya.

Jadi, pemesanan atau delivery order dan persetujuan pengeluaran peti kemas dilakukan online, sehingga dokumen tidak perlu jalan fisik. Pengguna jasa tinggal menyebutkan spesifik kontainer atau truk yang dibutuhkan, dan Logol akan menghubungkan dengan mitranya.

Seperti halnya dengan perusahaan pemesanan transportasi online (Gojek dan Grab) pada umumnya, Logol juga memiliki berbagai mitra logistik terpercaya untuk memberikan layanan pemesanan truk dan kargo kapal kepada pelanggannya. Dengan bergabung di marketplace Logol, pemilik armada truk bisa melakukan efisiensi hingga 50 persen dari modal kerja.

PT Logol saat ini sudah terkoneksi dengan tiga pelabuhan utama di Jakarta yakni New Priok Container Terminal One (NPCT1), TPK (Terminal Peti Kemas) Koja, dan Jakarta International Container Terminal (JICT) dalam melayani proses ekspor/impor barang secara digital khusus dalam pengurusan dokumen.

Totok Purwanto, Marketing Manager KSO TPK (Terminal Peti Kemas) Koja, yang juga menjadi narasumber webinar mengatakan, kehadiran marketplace seperti Logol, memudahkan pencapaian perusahaan menuju Smart Terminal pada 2024. 

Bersama Logol, TPK Koja berhasil mengembangkan Digital Gate Pass. Ini adalah pengembangan lebih lanjut dari dokumen layanan berupa QR Code eTicket. Jadi, dengan layanan ini pengguna jasa tidak perlu lagi mencetak kartu pas seperti sebelumnya. 

"Sekarang beralih dalam bentuk digital yang dapat diakses melalui perangkat komunikasi seperti smartphone dengan menggunakan aplikasi mobile berbasis Android," terangnya.

Sementara itu, Lydia Thenata, Head of Commercial NPCT1, yang juga tampil sebagai narasumber, mengatakan, kehadiran Logol menjadi terobosan dalam mempermudah para pelaku bisnis menjalankan kegiatan proses logistik dengan cara mendigitalisasi pelayanan yang dilakukan dalam bidang pengiriman.

Logol berhasil menghubungkan para pelaku di industri logistik, mulai dari pemilik truk, transporter, forwarder, lembaga pemerintahan, hingga pelaku usaha, untuk menciptakan ekosistem logistik yang lebih efisien, terjangkau, dan transparan. 

Beberapa perusahaan yang sudah menggunakan aplikasi ini memberikan testimoninya, Logol begitu memudahkan pengiriman barang. Orang-orangnya juga kompetensi di bidangnya. 

Yang awalnya mereka ragu untuk menggunakannya, kini merasa terbantukan. Hemat waktu, hemat tenaga, hemat biaya. Sesuatu yang selalu diharapkan perusahaan, terlebih dalam masa pandemi Covid-19. 

Selain itu, menggunakan aplikasi Logol, juga dapat memutus penyebaran virus tersebut karena dilakukan secara digital. Sentuhan atau kontak fisik sebagai media penularan Covid-19, pun dapat dihindari.

Yang lebih membanggakan lagi, Logol adalah karya anak bangsa, seperti halnya Gojek hasil karya Nadiem Makarim, yang kini menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Dengan adanya Logol dapat mempersingkat waktu dan memangkas biaya logistik seperti yang diharapkan Presiden Joko Widodo.

Bagaimana pun, penggunaan teknologi informasi dalam digitalisasi rantai pasok peti kemas menjadi suatu keharusan untuk mendapatkan efisiensi dan efektifitas.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun