Mohon tunggu...
neneng salbiah
neneng salbiah Mohon Tunggu... Jika ada buku yang ingin kau baca, namun kau tak menemukannya, maka kaulah yang harus menulisnya!

Apa yang kamu lihat itu adalah berita. apa yang kamu rasakan itu adalah puisi dan apa yang kamu khayalkan itu adalah fiksi. saya berharap pembaca tidak menghakimi tulisan-tulisan yang ada di blog ini. karena saya penulis pemula. belum pandai dalam menata ide pokok cerita dalam sebuah paragraf yang sempurna. Seorang ibu rumah tangga yang sedang belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Akupun Rindu Keluarga

21 September 2025   14:27 Diperbarui: 21 September 2025   14:27 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pondok Pesantren adalah satu lembaga pendidikan yang mengajarkan anak-anak untuk hidup lebih disiplin mandiri dan produktif, disamping pembelajaran agama, menanamkan pondasi akidah dalam kehidupan sehari-hari.

Sebagian santri yang belajar di pondok pesantren pada umumnya di usia anak-anak dan remaja. Mereka berada di usia yang masih sangat membutuhkan bimbingan dan arahan. Bukan hal yang mudah bagi mereka menjaga kesetabilan emosi, meredam gejolak remaja di masa puberitas. Hidup jauh dari orang tua, melakukan segala hal secara mandiri dari mulai aktivitas sekolah, mengaji hingga mengatur keuangan sendiri.

Oleh karena itu, peran orang tua dan keluarga sangatlah penting untuk membimbing santri memahami nilai-nilai agama dan mengembangkan ahlak yang baik. Orang tua harus benar-benar memahami bahwa pondok pesantren bukan tempat penitipan anak-anak nakal atau bermasalah didalam keluarga, bukan hanya sekedar tempat mengaji tetapi juga merupakan lembaga pendidikan yang dapat membentuk karakter anak-anak mereka.

Melepas anak menempuh pendidikan dalam pondok pesantren, bukan berarti orang tua melepas seutuhnya dan menyerahkan semua hal yang berkaitan dengan anak-anak kepada Ustad, Ustadzah, atau Kiayi pimpinan Pondok. Ada momen-momen dimana kedua orang tua dan keluarga diberikan kesempatan untuk mengunjungi putra- putrinya dengan jadwal yang telah di atur dan disepakati semua fihak.

Momen kunjungan ini adalah momen yang sangat dinantikan oleh mereka (Orang Tua maupun anak-anak)

Kunjungan oraang tua bukan hanya sekedar melepas rindu. Rindu keluarga, rindu masakan rumah, tapi juga memperkuat ikatan antara orang tua dan anak.

Lalu bagaimana dengan orang tua yang terlampau sibuk, atau keluarga yang tidak punya waktu mengunjungi Putra dan Putrinya?

Perasaan antara sedih dan kecewa terhadap keluarga tentu akan mereka rasakan. Maski mereka tau alasan mengapa orang tua mereka tidak datang berkunjung. Hal tersebut karena mereka begtu merindukan keluarga. Melakukan berbagai upaya untuk menutupi kesedihan dengan berkumpul bersama teman dan orang tua teman yang kebetulan datang berkunjung menjadi pengobat dan penguat diri serta melatih kemadirian disamping menghibur diri atas rasa kecewa yang dirasakan.

Kolaborasi orang tua dan pondok pesantren

Kunjungan kelaurga tidak hanya memperkuat hubungan emosional santri dan orang tua, tetapi juga memiliki niali mendalam dalam pembentukan karakter dan pendidikan yang di terima anak-anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun