Pajak merupakan unsur penting dalam menopang penerimaan Negara. Pemerintah menggunakan pajak sebagai sumber pembiayaan Negara yang paling penting dalam APBN. Dalam konteks pendapatan negara, penghindaran pajak telah membuat negara kehilangan potensi pendapatan pajak yang seharusnya dapat digunakan untuk mengurangi beban defisit atas anggaran negara. Perusahaan umumnya melakukan penghindaran pajak salahsatunya melalui transfer pricing(Butar-Butar et al., 2025).
Kusuma dkk., (2017) dalam Butar-Butar et al., (2025) menjelaskan bahwa Perusahaan melakukan transfer pricing melalui transfer profit perusahaan terdapat di Negara Indonesia ke perusahaan perantara yang terdapat di luar negeri dengan tarif pajak yang lebih kecil. Hal ini dilaksanakan oleh perusahaan yang terdaftar di Indonesia dalam bentuk upaya mengurangi beban pajak dan mengoptimalkan keuntungan perusahaan.
Dalam tulisan ini, penulis mencoba memapakarkan beberapa perbandingan konsep pemikiran yang dikaitkan dengan wacana kritis ilmu transfer pricing
I. Ontologi Heideggerian
a. Dasein dan "Keterlemparan" (Geworfenheit) dalam Ekonomi Global
Dasein adalah konsep kunci dalam pemikiran Martin Heidegger (1889-1976). Being and Time, pertama kali diterbitkan pada 1927, sebuah magnum opus Heidegger dan merupakan upaya untuk menjawab makna Ada (Being) yang dilupakan sepanjang sejarah filsafat Barat. Meskipun metafisika mencoba menjelaskan tentang Ada, tetapi menurut Heidegger, pemahaman tentang Ada masih kabur dan samar-samar. Dasein adalah entitas yang istilahnya dibuat oleh Heidegger sebagai satu-satunya si penanya tentang Ada, yang transparan dalam Ada, sehingga ia sendiri menyandang karakter esensial dari Ada. Melalui analisis Dasein, Heidegger mengungkap struktur dasar Ada. Dasein merujuk pada manusia, namun tidak berarti Dasein adalah manusia, karena menurut Heidegger, manusia adalah konsep yang masih abstrak dan tidak menunjukkan kedirian, sedangkan Dasein dibedakan dari manusia yang abstrak (tanpa identitas diri) (Febriyanti et al., 2025).
Salah satu ciri fundamental Dasein adalah Geworfenheit, atau "keterlemparan." Ini berarti kita "terlempar" ke dalam dunia tanpa memilihnya. Kita menemukan diri kita sudah ada dalam situasi, kondisi, dan konteks sejarah, sosial, serta budaya yang tidak kita ciptakan. Kita tidak memilih untuk lahir di zaman ini, di negara ini, dengan keluarga ini, atau dalam sistem ekonomi tertentu. Kita harus menghadapi dan mengelola kondisi yang sudah ada ini.
Dalam konteks ini, TP menjadi strategi esensial bagi perusahaan untuk "berada" dan beradaptasi dalam sistem yang diwarisi tersebut, sebuah respons eksistensial terhadap kondisi global yang ada
b. Transfer Pricing sebagai "Kesiap-sediaan" (Zuhandenheit)
