Mohon tunggu...
Nellyanda Maharay
Nellyanda Maharay Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sukses

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kelompok KKN UM Jember Memproses Kopi Wine Robusta bersama Penggiat Kopi di Desa Kebonrejo

20 Maret 2021   15:01 Diperbarui: 20 Maret 2021   15:05 340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Proses Roating Kopi Robusta Wine (Dokpri)

Banyuwangi -- Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jember yang sedang melaksanakan KKN Tematik di Desa Kebonrejo, Kecamatan Kalibaru, Kabupaten Banyuwangi melaksanakan sebuah kegiatan dengan mengusung tema "Pengembangan Industri Kreatif" yang bermitra dengan Oceano Coffe milik Bapak Samidi. Kegiatan ini dilakukan pada Selasa, (23/02/2021) di rumah milik Bapak Samidi atau Oceano Coffee yang berada di Desa Kebonrejo.

Kopi robusta merupakan salah satu jenis kopi yang banyak diminati dikalangan masyarakat dengan karakteristik cita rasa yang dominan rasa bitter atau pahit dikarenakan kadar kafein yang tinggi dibandingkan dengan kopi arabika. Dengan ketinggian dataran desa Kebonrejo 500 mdpl tanaman kopi robusta menjadi komoditas utama desa ini. Di Desa Kebonrejo, kopi robusta diubah menjadi kopi dengan cita rasa khas wine. Rasa yang asam fermintasi dan mirip dengan rasa wine atau anggur sehingga kopi ini dikenal dengan kopi wine proses. Aroma kopi wine ini juga sangat khas, dengan rasa kekentalan (body) yang kuat. Sensasi yang sangat berbeda dengan kopi pada umumnya, tapi kenapa harus kopi robusta? menurut Bapak Samidi, "kopi robusta adalah kopi yang cocok ditanam di daerah dengan ketinggian 400-700 mdpl seperti di Desa Kebonrejo ini. Sehingga kopi yang dominan disini adalah kopi robusta untuk pembuatan kopi wine.

Pembuatan kopi robusta wine tidak mudah, membutuhkan kesabaran dan proses yang lama. Menurut penuturan Bapak Samidi, proses pertama adalah biji kopi yang dipetik adalah biji kopi yang sudah merah atau biasa disebut dengan ceri. Lalu dilakukan pencucian dan perendaman untuk mengetahui kualitas biji kopi. Biji kopi yang mengambang akan dibuang dan yang tenggelam ditiriskan, kemudian dimasukkan ke dalam plastik kedap udara untuk memulai proses fermentasi kopi. Plastik harus dalam keadaan kedap udara karena apabila plastik bocor atau tidak kedap udara dapat menyebabkan jamur atau cendawan akan tumbuh mengkontaminasi biji kopi. Kopi yang sudah dimasukkan dalam plastik akan diperam selama 60 hari dan setiap 10 hari sekali biji kopi yang diperam akan dijemur (tidak terkena sinar matahari secara langsung) selama 2 jam. Setelah diperam selama 60 hari biji kopi akan dijemur dipara-para dengan panas normal selama 20 hari hingga 1 bulan atau kadar air dalam biji kopi sampai 12%. Setelah penjemuran biji kopi akan dilakukan proses huller (pemisahan biji kopi dengan kulitnya). Untuk menambahkan cita rasa wine yang lebih kuat setelah proses huller ini biji kopi diperam kembali hingga 1 bulan dan di roasting dengan tingkat kematangan medium to dark.

Gambar 2. Foto Produk Oceano Coffee (Dokpri)
Gambar 2. Foto Produk Oceano Coffee (Dokpri)
Menikmati kopi robusta wine di Desa Kebonrejo dapat diseduh menjadi espresso untuk menghasilkan cita body yang sangat tebal, dan dapat diseduh dengan metode v60 (v sixty) untuk menghasikan rasa yang lebih clear dan menonjolkan rasa body juga rasa fermentasi wine yang lebih halus.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun