Mohon tunggu...
Nella Nailatul Karimah
Nella Nailatul Karimah Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya adalah seorang pendidik yang sudah hampir 10 tahun lebih mengajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

PTK Peningkatan Kemampuan Motorik Kasar Anak melalui Senam Irama Ceria

4 Desember 2021   14:50 Diperbarui: 4 Desember 2021   14:55 661
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri
dokpri

Oleh: Nella Nailatul Karimah, S.Pd

ABSTRAK

Kemampuan motorik kasar ananda kelompok A di Taman Kanak-kanak AL-KAROMAH Patra Raya masih rendah. Tujuan dari penelitian adalah untuk meningkatkan kemampuan motorik kasar ananda dikelompok A. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Sabjek dari penelitian ini adalah kelompok A di Taman Kanak-kanak AL-KAROMAH Patra Raya. Penelitian dilakukan dengan I siklus tiga kali pertemuan. Berdasarkan hasil tindakan dapat disimpulkan bahwa melalui senam irama (menggunakan simpai) dapat mengembangkan motorik kasar ananda di Taman Kanak-kanak AL-KAROMAH Patra Raya.

Kata Kunci: Motorik kasar; ananda usia dini; senam irama

Pendahuluan

Anak Usia Dini adalah ananda yang baru lahir atau berusia 0 sampai 6 tahun. Usia ini merupakan dimana Ananda mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang pesat. Usia ini disebut juga sebagai usia Emas (golden age). Makanan yang bergizi, seimbang dan stimulasi yang insentif sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan tersebut.

Usia 4 sampai 6 tahun merupakan bagian dari ananda usia dini. Usia ini adalah masa peka bagi ananda. Dimana terjadi pematangan funsi-fungsi fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi yang diberikan oleh lingkungan. Dan masa ini juga masa untuk meletakkan dasar pertama dalam mengembangkan kemampuan fisik, kognitif, bahasa, sosial, emosional, kemandirian, moral dan nilai-nilai agama. Oleh karena itu diperlukan upaya yang mampu memfasilitasi ananda dalam masa tumbuh kembangnya berupa pendidikan dan pembelajaran sesuai dengan karakteristik perkembangan, kebutuhan dan minat ananda.

Ananda Usia 4 sampai 6 tahun berada pada jalur pendidikan formal. Hal ini sesuai dengan Undang-undang Sistem Pendidikkan Nasional No 20 Tahun 2003 Bab VI Pasal 2 ayat 3 yang menyatakan bahwa Pendidikan Ananda Usia Dini pada jalur formal berbentuk Taman Kanak--kanak (TK), Raudathul Athfal (RA) atau bentuk lainya sederajat. Taman Kanak--kanak (TK) adalah bentuk satuan pendidikan bagi ananda usia dini pada jalur pendidikan formal yang menyelengarakan program pendidikan bagi ananda usia 4 sampai 6 tahun.

 Dalam upaya mengembangkan seluruh potensi ananda di Taman Kanak-kanak program pembelajarannya dilaksanandaan berdasarkan prinsip belajar melalui bermain dengan memperhatikan perbedaan individual, minat, dan kemampuan masing-masing ananda. Karena bermain memberi ananda-ananda kesempatan untuk menguji tubuhnya, melihat seberapa baik anggota tubuhnya berfungsi, bermain juga membantu mereka merasa percaya diri secara fisik, merasa aman, dan mempunyai keyakinan diri.

Pengembangan Program Pembelajaran Taman Kanak-kanak dalam Kurikulum 2010 mencakup 2 bidang yaitu bidang pembentukan prilaku dan bidang pengembangan kemampuan dasar. Bidang pengembangan pembentukan perilaku meliputi nilai-nilai agama dan moral, sosial emosional. Bidang pengembangan kemampuan dasar meliputi berbahasa, kognitif, dan fisik.

Salah satu bidang kemampuan dasar adalah fisik. Fisik ada 2 yaitu motorik kasar dan motorik halus. Fisik yang diambil dalam pembahasan ini adalah motorik kasar. Motorik kasar adalah gerakan yang dilakukan semua anggota tubuh yang banyak mengeluarkan tenaga seperti melompat, jalan ditempat, mengayun simpai, berjalan cepat, berjinjit, berjalan dipapan titian dll.

Program kegiatan motorik kasar di Taman Kanak-kanak sangat penting, sebab motorik kasar bertujuan untuk melatih otot, meningkatkan kemampuan mengelola, mengontrol tubuh dan meningkatkan kedisiplinan, sehingga dapat menunjang pertumbuhan jasmani yang kuat, sehat, dan terampil. Gerakan motorik kasar bukan saja memperkokoh fisik ananda melainkan juga melatih ananda untuk mengantisipasi gerakan yang ada di lingkungan ananda. Pengalaman anggota tubuh selama aktifitas bermain menjadikan ananda mengembangkan keterampilan bergerak dan percaya diri dengan kekuatan tubuhnya.

Taman Kanak--kanak (TK) adalah bentuk satuan pendidikan bagi ananda usia dini pada jalur pendidikan formal yang menyelengarakan program pendidikan bagi ananda usia 4 sampai 6 tahun.

Program pembelajaran dalam mengembangkan seluruh potensi ananda di Taman Kanak- kanak dilaksanan dan berdasarkan prinsip belajar melalui bermain dengan memperhatikan perbedaan individual, minat, dan kemampuan masing-masing ananda.

Pengembangan program pembelajaran Taman Kanak-kanak dalam Kurikulum 2010 mencakup 2 bidang yaitu bidang pembentukan prilaku dan bidang pengembangan kemampuan dasar. Bidang pengembangan pembentukan perilaku meliputi nilai-nilai agama dan moral, sosial emosional. Bidang pengembangan kemampuan dasar meliputi berbahasa, kognitif, dan fisik.

Fisik ada 2 yaitu motorik kasar dan motorik halus. Fisik yang diambil dalam pembahasan ini adalah motorik kasar. Motorik kasar adalah gerakan yang dilakukan semua anggota tubuh yang banyak mengeluarkan tenaga seperti melompat, jalan ditempat, mengayun simpai, berjalan cepat, berjinjit, berjalan dipapan titian dll. Menurut Aisyah (2008: 4.42) "Motorik kasar adalah gerakkan tubuh yang menggunakan otot-otot besar atau sebagian besar tubuh atau seluruh anggota tubuh yang dipengaruhi oleh kematangan ananda itu sendiri".

Program kegiatan motorik kasar di Taman Kanak-kanak sangat penting  dikembangkan, sebab motorik kasar bertujuan untuk melatih otot, meningkatkan kemampuan mengelola, mengontrol tubuh dan meningkatkan kedisiplinan, sehingga dapat menunjang pertumbuhan jasmani yang kuat, sehat, dan terampil. Gerakan motorik kasar bukan saja memperkokoh fisik ananda melainkan juga melatih ananda untuk mengantisipasi gerakan yang ada di lingkungan ananda. Pengalaman anggota tubuh selama aktifitas bermain menjadikan ananda-ananda mengembangkan keterampilan bergerak dan percaya diri dengan kekuatan tubuhnya.

Sebagaimana yang dikemukakan oleh Alsey dalam Montolalu (2005: 4.11) bahwa latihan motorik sangat penting bagi ananda-ananda apabila mereka dilatih dengan gerakan- gerakan yang bermanfaat yang sesuai dengan tahap usianya maka organ-organ tubuh akan berfungsi dan berkembang secara sempurna. Dan apabila ananda dilatih dengan gerakan- gerakan, seperti meloncat, memanjat, melempar, menendang dengan sempurna, ananda akan memperoleh keterampilan-keterampilan yang baru dan juga tumbuh rasa bangga pada dirinya karena mampu dan berhasil melakukan dengan baik.

Kegiatan yang meningkatkan pengembangan motorik kasar dapat dilakukan melalui gerakan alat seperti melempar bola, bermain simpai, dan tanpa alat seperti senam irama, tari, dan gerakan tubuh berdasarkan lirik lagu. Kegiatan pembelajaran di Taman Kanak- kanak akan tercapai dengan optimal apabila guru dapat memilih metode yang tepat, kemudian melaksanandaan kegiatan dengan teknik penyampaian yang baik.

Untuk mengatasi masalah tersebut peneliti akan melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan salah satu kegiatan untuk mendukung proses kegiatan motorik kasar ananda, yaitu kegiatan senam irama yang sudah dimodifikasi (dirancang) sedemikian rupa agar lebih menarik, menyenangkan dan bermakna bagi ananda. Senam Irama, yaitu senam dengan gerakan yang mengikuti irama. Irama yang mengiringi dapat berupa tepukan tangan, ketukan, nyanyian musik, dan lain sebagainya. Senam irama dilakukan secara perorangan atau kelompok untuk memperlihatkan koreografi yang kental dengan akrobatik dengan atau tanpa alat bantu senam yang berupa bola, pita, tali, gada, dan simpai. Senam irama pertama kali digagas oleh Francois Delsarte, Jean-Georges Noverre, dan Rudolf Bobe pada abad ke-18.

Pada awalnya, merupakan gerakan bebas. Lalu, Peter Henry Ling, Catharine Beecher, dan Hinrich Medau mengembangkan gerakan ini sehingga menjadi senam irama yang kita kenal sekarang. Setiap gerakan senam irama diatur sedemikian rupa sehingga menghasilkan gerakan senam yang indah dan rapi. Seiring berjalannya waktu, senam irama banyak mengambil gerakan dari balet.

Kegiatan yang peneliti buat berjudul "Peningkatan Kemampuan Motorik Kasar Ananda Melalui Senam Irama Ceria Menggunakan Simpai di Taman Kanak-kanak AL-KAROMAH Patra Raya". Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan motorik kasar ananda kelompok A di Taman Kanak-kanak AL-KAROMAH Patra Raya.

Metode Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah penelitian tindakan yang dilakukan di kelas dilakukan dengan cara berkolaborasi dengan orang lain yang    bertujuan untuk memperbaiki atau meiningkatkan mutu praktik pembelajaran".

Subjek dari penelitian ini adalah ananda kelompok A di Taman Kanak-kanak AL-KAROMAH Patra Raya. Kelompok berjumlah A sebanyak 18 orang terdiri dari 10 orang laki-laki dan 8 ananda perempuan. Alasan peneliti memilih subjek penelitian pada kelompok A adalah karena ananda-ananda di kelompok A masih banyak yang belum berkembang motorik kasarnya sesuai dengan yang diharapkan.

Model penelitian tindakan kelas ini mengacu pada model Arikunto (2011: 16) yaitu Penelitian Tindakan Kelas terdapat empat tahapan yang lazim dilalui, yaitu: 

1) Perencanaan,  perencanaan merupakan hal yang dilakukan sebelum proses pembelajaran yaitu menyusun rencana pembelajaran berupa Rencana Kegiatan Harian (RKH) yang berisikan tentang kegiatan senam irama menirukan irama lagu, menyiapkan media dan alat pembelajaran yang akan dilakukan ananda, menyiapkan instrument penelitian yaitu format observasi dan format wawancara. 

2) Tindakan, pelaksanaan tindakan terdiri dari 3 bagian utama yaitu kegiatan awal, guru mengkondisikan ananda, guru mengucap salam, ananda menjawab, guru dan ananda berdo`a sebelum belajar, guru dan ananda bercakap-cakap tentang lingkungan.

Kegiatan inti, guru menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan, ananda memperhatikan guru yang sedang menerangkan  kegiatan, guru membawa ananda keluar kelas (halaman), Ananda dan guru mengadakan pemanasan, ananda melakukan kegiatan senam irama bentuk meniru bunda dengan menggunakan simpai, dengan tema lingkungan. Kegiatan penutup, guru dan ananda berdiskusi tentang kegiatan yang telah dilaksanakan, dan guru memberi pujian kepada ananda yang sudah berhasil melaksanakan kegiatan senam, ananda dan guru  guru menutup kegiatan dengan mengucapkan Hamdallah, salam pulang.

Pengamatan dilakukan secara bersama saat pelaksanaan berlangsung, pengamatan merupakan serangkaian kegiatan mengenali, merekam, mendokumentasikan, dan  mengamati perubahan-perubahan yang terjadi dan hasil yang di capai sebagai dampak dari tindakan yang dilakukan. Observasi ini bertujuan untuk mengumpulkan data selama penelitian berlangsung.

Refleks merupakan evaluasi terhadap hasil yang telah dicapai setelah pelaksanaan penelitian. Apabila jumlah ananda belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang ditentukan yaitu 75%, maka tindakan dilanjutkan pada siklus II. Selanjutnya menentukan bagai mana cara meningkatkan kemampuan motorik kasar ananda dalam kegiatan senam irama sebagai dasar perbaikan pada tindakan yang akan dilakukan pada siklus II.

Pelaksanaan Penelitian dilakukan dilakukan satu siklus tiga kali pertemuan yaitu pertemuan pertama, kedua dan ketiga. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini:adalah melalui format observasi Data yang didapat dari kegiatan ananda yang diamati selama proses belajar berlangsung dilakukan melalui observasi dan hasilnya ditulis dalam lembaran observasi dan Rencana Kegiatan Harian ( RKH). Dokumentasi, Berupa rekaman dan foto- foto hasil pembelajaran yang sedang berlangsung. Teknik wawancara dilakukan untuk tanggapan keaktifan ananda terhadap kegiatan setelah kegiatan berlangsung. Wawancara yang digunakan adalah wawancara terstruktur dimana guru telah mempersiapkan bahan wawancara terlebih dahulu dan format wawancara.

Data yang diperoleh dari obsevasi belajar mengajar akan di analisis, setiap kegiatan yang dilakukan merupakan sebagian bahan untuk menentukan tindakan berikutnya. Disamping itu juga seluruh data digunakan untuk mengambil kesimpulan dan tindakan yang dilakukan.

Hasil

Pada kondisi awal sebelum penelitian dilakukan perkembangan kemampuan motorik kasar ananda dalam melakukan kegiatan berjalan dengan berjinjit, mengayun simpai dengan berbagai variasi, berjalan sambil membawa simpai dan jalan ditempat sambil melompat dengan seimbang tanpa jatuh masih rendah. Hal ini dapat dilihat persentase kategori sangat tinggi pada kondisi awal, yaitu berjalan dengan berjinjit 20%, mengayun simpai dengan berbagai variasi 20%, jalan ditempat sambil melompat dengan seimbang tampa jatuh 13 %.

Berdasarkan analisis terhadap indikator yang telah diuraikan pada siklus I, yaitu berjalan dengan berjinjit, mengayun simpai dengan berbagai variasi, berjalan sambil membawa simpai tanpa jatuh, jalan ditempat sambil melompat dengan seimbang tanpa jatuh, dapat disimpulakan bahwa setiap kali pertemuan selalu meningkat, sehingga kinerja dalam tindakan, dapat memenuhi capaian optimal yang telah ditetapkan yaitu 75%, dan pencapaian pada hasil belajar yang diperoleh ananda pada siklus I didasarkan pada keteterikkan dan kesenangan ananda dalam melakukan kegiatan senam irama, aspek penelitian pengembangan kemampuan motorik kasar ananda melalui senam irama di TK AL-KAROMAH Patra Raya.

Pertemuan pertama Siklus I Kegiatan pembelajaran dilaksanandaan pada hari Sabtu tanggal 7 Agustus 2021. Deskripsi hasil yang diperoleh pada pertemuan pertama aspek pertama yaitu ananda dapat berjalan dengan berjinjit, kategori sangat tinggi dengan persentase 33%, kategori tinggi dengan persentasenya 33%, dan ananda yang berada pada kategori  rendah dengan persentase 33%. Aspek kedua mengayun simpai dengan berbagai variasi kategori sangat tinggi dengan persentasenya 27%, kategori tinggi dengan persentasenya 33%, dan ananda yang berada kategori rendah dengan persentasenya 40%.

Aspek ketiga yaitu ananda dapat berjalan sambil membawa simpai tanpa jatuh, kategori sangat tinggi dengan persentasenya 20%, kategori tinggi dengan persentasenya 27%, dan ananda yang berada kategori rendah dengan persentasenya 53%. Aspek ke empat yaitu dapat berjalan sambil melompat dengan seimbang tanpa jatuh kategori sangat tinggi dengan persentasenya 27%, kategori tinggi dengan persentasenya 33%, dan ananda yang berada pada kategori rendah ada 7 orang ananda dengan persentasenya 47%.

Pertemuan dua siklus I kegiatan pembelajaran dilaksanan dan pada hari Kamis tanggal 12 Aguatus 2021. Deskripsi hasil yang diperoleh pada pertemuan dua adalah sebagai berikut: Aspek pertama yaitu berjalan dengan berjinjit, kategori sangat tinggi dengan persentase 53%, kategori tinggi dengan persentase 27%, dan ananda yang berada pada kategori rendah dengan persentase 20%. Aspek kedua ananda dapat mengayun simpai dengan berbagai variasi kategori sangat tinggi persentase 47%, kategori tinggi dengan persentase 33%, dan ananda yang berada pada kategori rendah dengan persentase 20%.

Aspek ketiga ananda dapat berjalan sambil membawa simpai tanpa jatuh yang berada pada kategori sangat tinggi dengan persentase 47%, kategori tinggi dengan persentase 27%, dan ananda yang berada pada kategori rendah dengan persentase 27%. Aspek keempat ananda dapat berjalan sambil melompat dengan seimbang tanpa jatuh, yang berada pada kategori sangat tinggi dengan persentase 40%, kategori tinggi dengan persentase 40%, dan ananda yang berada pada kategori rendah dengan persentase 20%.

Pertemuan tiga siklus 1 kegiatan pembelajaran dilaksanandaan pada hari Senin tanggal 16 Agustus 2021. Deskripsi hasil yang diperoleh pada pertemuan dua adalah sebagai berikut: Aspek pertama ananda dapat berjalan dengan berjinjit, yang berada pada kategori sangat tinggi dengan persentase 86%, kategori tinggi dengan persentase 13%, yang berada pada kategori rendah 0 %. Aspek kedua ananda dapat mengayun simpai dengan berbagai variasi, yang berada pada kategori sangat tinggi dengan persentase 86%, kategori tinggi dengan persentase 13%, sedangkan yang berada pada kategori rendah 0%.

Aspek ketiga ananda dapat berjalan sambil membawa simpai tanpa jatuh yang berada pada kategori sangat tinggi dengan persentase 80%, kategori tinggi dengan persentase 13%, dan ananda yang berada pada kategori rendah dengan persentase 7%. Aspek keempat ananda dapat berjalan sambil melompat dengan seimbang tanpa jatuh, yang berada pada kategori sangat tinggi dengan persentase 80%, kategori tinggi dengan persentase 13%, dan ananda yang berada pada kategori rendah dengan persentase 7%.

Deskripsi hasil yang diperoleh pada wawancara siklus I. hasil wawancara ananda yang mencawab pertanyaan dapat berjalan berjinjit dengan persentase 100% dan yang menjawab tidak bisa 0%. Pertanyaan yang kedua yang menjawab bisa melakukan kegiatan mengayun simpai dengan berbagai variasi dengan persentase 100%, dan yang menjawab tidak bisa 0%. Dan pertanyaan yang ke tiga yang menjawab bisa melakukan kegiatan jalan ditempat sambil membawa simpai dengan persentasi 93%, ananda yang menjawab tidak bisa 7%. Sedangkan yang menjawap pertanyaan ke empat yang dapat melakukan kegiatan jalan ditempat sambil melompat dengan seimbang dengan persentasi 93%, yang tidak bisa melakukan 7%.

Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian peningkatan kemampuan motorik kasar ananda di Taman Kananda AL-KAROMAH Patra Raya, maka dibagian ini dikemukakan pembahasan mengenai observasi yang telah dilakukan. Pada kondisi awal sebagian besar ananda di kelompok A kemampuan motorik kasar masih rendah. Hal ini disebabkan karena metode yang kurang menarik dan kurangnya pengolahan kegiatan belajar sambil bermain, sehingga kemampuan motorik kasar ananda dalam kegiatan berjalan sambil berjinjit, mengayun simpai dengan bervariasi, berjalan sambil membawa simpai, dan jalan ditempat sambil melompat dengan seimbang tanpa jatuh  tidak menyenangkan bagi ananda.

Setelah dilakukan kegiatan pembelajaran pada siklus I pertemuan pertama, pertemuan kedua, dan pertemuan ketiga terlihat peningkatan yang sangat baik, dimana tingkatan penelitian siklus I dapat dijabarkan keberhasilannya untuk kemampuan motorik kasar sebagai berikut:

Kemampuan motorik kasar melalui senam irama mengalami peningkatan yaitu dimana ananda sudah mengalami kemajuan dalam melakukan kegiatan berjalan sambil berjinjit, mengayun simpai dengan bervariasi, berjalan sambil membawa simpai, dan jalan ditempat sambil melompat dengan seimbang tanpa jatuh.

Kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru pada siklus I sudah membawa hasil yang baik bagi ananda dan bagi guru. Perkembangan kemampuan motorik kasar ananda mengalami peningkatan.

Pada kondisi awal ananda dalam kategori sangat tinggi pada aspek berjalan dengan berjinjit 20%, pada pertemuan pertama 33%, pertemuan kedua 57%, dan pada pertemuan ke tiga 86%. Untuk aspek mengayun simpai berbagai bervariasi, kondisi awal 20%, pada pertemuan

Motorik kasar ananda TK sangat penting di kembangkan, sebab motorik kasar bertujuan untuk melatih otot, meningkatkan kemampuan mengelola, mengontrol tubuh dan meningkatkan kedisiplinan, sehingga dapat menunjang pertumbuhan jasmani yang kuat, sehat, dan terampil.

Sebagai mana yang dikemukakan oleh Montolalu (2005: 4.10) Kegiatan fisik merupakan salah satu media yang penting karena melalui ini ananda-ananda akan membentuk kesan tentang dirinya maupun lingkungannya, dan kegiatan fisik dianggap memiliki hubungan positif dengan kesehatan, kebahagiaan, dan daya hidup.

Salah satu kegiatan yang dapat meningkatkan pengembangan motorik kasar adalah melalui senam irama. Namun demikian pembelajaran di Taman Kanak-kanak akan tercapai

dengan optimal apabila pembelajarannya dilakukan sambil bermain, dan guru dapat memilih metode yang tepat, kemudian melaksanandaan kegiatan dengan teknik penyampaian yang baik.

Menurut Aisyah (2007: 1.4) Pembelajaran yang efektif untuk ananda usia Taman Kanak-kanak adalah melalui suatu yang konkret dengan pendekatan yang berorientsi bermain. Sebab bermain dibutuhkan ananda untuk perkembang fisik, bahasa dan kognifnya. Untuk itu guru perlu menciptakan lingkungan belajar yang memungkinkan ananda dapat bermain sambil belajar secara efektif.

Menurut    Hafidin    dalam    Aisyah    (2007:    1.14)                            menguraikan         bahwa untuk pengembangan kemampuan motorik kasar ananda, guru secara terencana dapat mengajak ananda  untuk melakukan gerakan dan permainan serta kegiatan yang membantu meningkatkan perkembangan keterampilan.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang telah peneliti lakukan yaitu peningkatan kemampuan Motorik kasar ananda melalui senam irama di TK Al-Karomah terjadi peningkatan mulai dari kondisi awal, siklus I pertemuan pertama, dua dan sampai pertemuan  tiga.

Motorik kasar ananda TK sangat penting di kembangkan, sebab motorik kasar bertujuan untuk melatih otot, meningkatkan kemampuan mengelola, mengontrol tubuh dan meningkatkan kedisiplinan, sehingga dapat menunjang pertumbuhan jasmani yang kuat, sehat, dan terampil.

Sebagai mana yang dikemukakan oleh Montolalu (2005: 4.10) Kegiatan fisik merupakan salah satu media yang penting karena melalui ini ananda akan membentuk kesan tentang dirinya maupun lingkungannya, dan kegiatan fisik dianggap memiliki hubungan positif dengan kesehatan, kebahagiaan, dan daya hidup.

Salah satu kegiatan yang dapat meningkatkan pengembangan motorik kasar adalah melalui senam irama. Namun demikian pembelajaran di Taman Kanak-kanak akan tercapai dengan optimal apabila pembelajarannya dilakukan sambil bermain, dan guru dapat memilih metode yang tepat, kemudian melaksanakan kegiatan dengan teknik penyampaian yang baik.

Menurut Aisyah (2007: 1.4) Pembelajaran yang efektif untuk ananda usia Taman Kanak-kanak adalah melalui suatu yang konkret dengan pendekatan yang berorientsi bermain. Sebab bermain dibutuhkan ananda untuk perkembang fisik, bahasa dan kognifnya. Untuk itu guru perlu menciptakan lingkungan belajar yang memungkinkan ananda dapat bermain sambil belajar secara efektif.

Menurut    Hafidin    dalam    Aisyah    (2007:    1.14) menguraikan bahwa untuk pengembangan kemampuan motorik kasar ananda, guru secara terencana dapat mengajak ananda untuk melakukan gerakan dan permainan serta kegiatan yang membantu meningkatkan perkembangan keterampilan.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang telah peneliti lakukan yaitu Peningkatan kemampuan Motorik kasar ananda melalui senam irama di TK Al-Karomah terjadi peningkatan mulai dari kondisi awal, siklus I pertemuan pertama, dua dan sampai pertemuan  tiga.

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat dikemukakan beberapa kesimpulan sebagai berikut: Kemampuan motorik kasar ananda TK AL-KAROMAH Patra Raya masih rendah, terutama dalam menggerakkan tubuhnya, seperti jalan ditempat sambil melompat, berjalan sambil berjinjit, berjalan sambil membawa simpai, dan melakukan gerakan bergerakdan mengayun simpai. Kegiatan senam irama sebagai salah satu kegiatan yang menarik bagi ananda dan dapat meningkatkan kemampuan motorik kasar ananda di Taman Kanak-kanak AL-KAROMAH Patra Raya.

Hasil observasi penelitian yang telah dilakukan mulai dari kondisi awal, siklus I pertemuan pertama, kedua dan ketiga setiap aspek penilaian yaitu berjalan dengan berjinjit, mengayun simpai berbagai bervariasi, berjalan sambil membawa, dan jalan ditempat sambil melompat dengan seimbang tanpa jatuh, terjadi peningkatan yang signifikan, sehingga pada siklus I telah mencapai KKM yang ditetapkan yaitu 75%. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa melalui senam irama dapat meningkatkan kemampuan motorik  kasar ananda kelompok A TK AL-KAROMAH Patra Raya. Terutama dalam melakukan kegiatan berjalan sambil berjinjit, mengayun simpai dengan berbagai variasi, berjalan sambil membawa simpai berjalan sambil melompat. Peningkatan kemampuan motorik kasar ananda dapat dilihat dari peningkatan setiap aspek yang dinilai dan persentase jumlah ananda.

Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah di peroleh dalam penelitian ini diajukan saran- saran yang membangun demi kesempurnaan penelitian tindakan kelas pada masa yang akan datang: Pihak sekolah sebaiknya juga menyediakan alat-alat yang sesuai dengan usia perkembangan ananda yang dapat mengembangkan kemampuan motorik kasar ananda. Kepada guru Taman Kanak-kanak hendaknya mampu menggunakan berbagai metode dalam memberikan kegiatan pembelajaran supaya ananda tidak merasa jenuh dalam belajar serta tujuan pembelajaran akan tercapai secara optimal. Kepada guru di harapkan dapat menggunakan kegiatan yang menyenangkan dalam pembelajaran sebagai salah satu strategi untuk meningkatkan kemampuan motorik kasar ananda

Guru harus mampu memahami diri ananda atau kondisi kelas apa bila ananda telah bosan atau jenuh dengan pembelajaran saat itu (karakteristik ananda). Bagi peneliti yang lain di harapkan dapat melakukan dan mengungkapkan lebih jauh tentang perkembangan kemampuan motorik kasar ananda melalui metode dan kegiatan pembelajaran yang lainnya. Bagi pembaca diharapkan dapat menggunakan skripsi ini sebagai sumber ilmu pengetahuan guna menambah wawasan. Bagi Peneliti selanjutnya diharapkan mampu mengamati dan mengembangkan metode-metode lain yang dapat digunakan dalam meningkatkan kemampuan motorik kasar ananda.

Daftar Rujukan

Aisyah, Siti. 2008. Perkembangan Konsep Dasar Pengembangan Ananda Usia Dini. Jakarta: Universitas Terbuka.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Manajemen Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara. Arikunto, Suharsimi. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara

Depdiknas. 2003. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistim Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas.

Hariyadi. 2009. Statistik Pendidikan. Jakarata: PT. Pustaka Raya

Montolalu. 2005. Bermain dan Permainan Ananda. Jakarta: Universitas Terbuka

https://tirto.id/pengertian-senam-irama-dan-contoh-macam-macam-gerak-dasarnya-gjYA

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5605409/gerakan-senam-irama--pengertian-prinsip-dan-ciri-cirinya

Link YouTube 

https://www.youtube.com/watch?v=2iCwPD7AVEM&t=37s

whatsapp-image-2021-12-03-at-07-19-49-1-61ab1d7375ead66326296296.jpeg
whatsapp-image-2021-12-03-at-07-19-49-1-61ab1d7375ead66326296296.jpeg
 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun