Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian peningkatan kemampuan motorik kasar ananda di Taman Kananda AL-KAROMAH Patra Raya, maka dibagian ini dikemukakan pembahasan mengenai observasi yang telah dilakukan. Pada kondisi awal sebagian besar ananda di kelompok A kemampuan motorik kasar masih rendah. Hal ini disebabkan karena metode yang kurang menarik dan kurangnya pengolahan kegiatan belajar sambil bermain, sehingga kemampuan motorik kasar ananda dalam kegiatan berjalan sambil berjinjit, mengayun simpai dengan bervariasi, berjalan sambil membawa simpai, dan jalan ditempat sambil melompat dengan seimbang tanpa jatuh  tidak menyenangkan bagi ananda.
Setelah dilakukan kegiatan pembelajaran pada siklus I pertemuan pertama, pertemuan kedua, dan pertemuan ketiga terlihat peningkatan yang sangat baik, dimana tingkatan penelitian siklus I dapat dijabarkan keberhasilannya untuk kemampuan motorik kasar sebagai berikut:
Kemampuan motorik kasar melalui senam irama mengalami peningkatan yaitu dimana ananda sudah mengalami kemajuan dalam melakukan kegiatan berjalan sambil berjinjit, mengayun simpai dengan bervariasi, berjalan sambil membawa simpai, dan jalan ditempat sambil melompat dengan seimbang tanpa jatuh.
Kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru pada siklus I sudah membawa hasil yang baik bagi ananda dan bagi guru. Perkembangan kemampuan motorik kasar ananda mengalami peningkatan.
Pada kondisi awal ananda dalam kategori sangat tinggi pada aspek berjalan dengan berjinjit 20%, pada pertemuan pertama 33%, pertemuan kedua 57%, dan pada pertemuan ke tiga 86%. Untuk aspek mengayun simpai berbagai bervariasi, kondisi awal 20%, pada pertemuan
Motorik kasar ananda TK sangat penting di kembangkan, sebab motorik kasar bertujuan untuk melatih otot, meningkatkan kemampuan mengelola, mengontrol tubuh dan meningkatkan kedisiplinan, sehingga dapat menunjang pertumbuhan jasmani yang kuat, sehat, dan terampil.
Sebagai mana yang dikemukakan oleh Montolalu (2005: 4.10) Kegiatan fisik merupakan salah satu media yang penting karena melalui ini ananda-ananda akan membentuk kesan tentang dirinya maupun lingkungannya, dan kegiatan fisik dianggap memiliki hubungan positif dengan kesehatan, kebahagiaan, dan daya hidup.
Salah satu kegiatan yang dapat meningkatkan pengembangan motorik kasar adalah melalui senam irama. Namun demikian pembelajaran di Taman Kanak-kanak akan tercapai
dengan optimal apabila pembelajarannya dilakukan sambil bermain, dan guru dapat memilih metode yang tepat, kemudian melaksanandaan kegiatan dengan teknik penyampaian yang baik.
Menurut Aisyah (2007: 1.4) Pembelajaran yang efektif untuk ananda usia Taman Kanak-kanak adalah melalui suatu yang konkret dengan pendekatan yang berorientsi bermain. Sebab bermain dibutuhkan ananda untuk perkembang fisik, bahasa dan kognifnya. Untuk itu guru perlu menciptakan lingkungan belajar yang memungkinkan ananda dapat bermain sambil belajar secara efektif.