Mohon tunggu...
Negara Baru
Negara Baru Mohon Tunggu... Freelancer - Tentang Saya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Memberi Sudut Pandang Baru Negara Kita

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Bahaya Corona Jakarta Karena Swasta Cuek

23 Maret 2020   19:10 Diperbarui: 24 Maret 2020   12:30 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Warga Tetap Pergi Bekerja. merdeka.com

Ingat, social distancing dapat berjalan efektif ketika semua pihak mau menerapkannya. Social distancing bukan hanya terjadi lewat kesadaran masyarakat, dan regulasi pemerintah. 

Pihak swasta yang menjadi penyebab masyarakat tetap pergi bekerja ke kantor pun harus sadar diri. Merekalah yang kini menjadi juru kunci dalam penyebaran virus corona di masa mendatang.

Bagaimana mungkin masyarakat dapat menjalankan imbauan social distancing ketika pihak swasta tidak turut serta berinisiatif menyukseskannya? Bahkan banyak pihak swasta seakan acuh tak acuh dengan imbauan ini. 

Kita tengok saja contoh kasus perusahaan telekomunikasi di Jakarta yang tetap meminta karyawannya bekerja di kantor meski sudah ada 3 karyawan di gedung perkantoran itu yang ditetapkan sebagai Pasien Dalam Pengawasan (PDP).

Selain itu, ada pula karyawan yang tetap harus bekerja dikarenakan masalah kelangsungan hidup. Apabila mereka tidak bekerja, maka mereka tidak akan mendapatkan gaji. Para karyawan ini telah meminta agar pihak manajemen memberlakukan sistem WFH, tapi usulan itu ditolak.

Sumber : CNN Indonesia [Curhat Pekerja Jakarta Tetap Bekerja di Tengah Ancaman Corona]

Kita semua bisa saksikan betapa kejamnya pihak swasta yang terus meminta karyawannya bekerja di kantor. Bahkan apabila tak menurut, gaji mereka dapat dikurangi atau bahkan tak digaji sama sekali. 

Pihak swasta tak mau merugi sedikitpun di tengah pandemi corona yang telah mendunia. Padahal pemerintah saja mau merugi. Contoh kecilnya yakni pemerintah yang telah menyediakan hand sanitizer di tiap stasiun dan kereta sebanyak 2000 botol. 

Sementara swasta telah berbuat apa? Jangan-jangan penyebaran terbesar virus corona di Indonesia, khususnya yang terjadi di DKI Jakarta disebabkan oleh kengganan pihak swasta menerapkan social distancing demi kapital semata.

Apabila pihak swasta masih saja ngotot dan tak mau berinisiatif menerapkan social distancing, cepat atau lambat, pemerintah akan memberlakukan lockdown. 

Seperti yang terjadi di negara kapitalis AS. Pada 19 Maret 2020, Pemerintah negara bagian California menerapkan lockdown di wilayahnya. Kebijakan serupa disusul pula oleh Pemerintah negara bagian New York pada 22 Maret 2020. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun