Kemampuan Membedakan antara Emosi dan Sensasi
1. Pengertian Sensasi (Sensation):
Sensasi adalah reaksi awal dari tubuh terhadap rangsangan luar, seperti panas, dingin, sakit, lapar, takut, atau kaget. Sensasi bersifat alami, spontan, dan netral, muncul secara otomatis tanpa melibatkan penilaian moral.
2. Pengertian Emosi (Emotion):
Emosi adalah reaksi psikologis yang muncul setelah kita menilai sensasi tersebut secara mental. Dengan kata lain, emosi adalah penilaian (judgment) yang diberikan oleh pikiran terhadap sensasi.
Kutipan dari Marcus Aurelius dalam Meditations:
“If you are troubled by anything external, it is not the thing itself that disturbs you, but your judgment about it.”
(Jika kamu terganggu oleh sesuatu dari luar, yang mengganggumu bukanlah hal itu sendiri, tetapi penilaianmu terhadapnya.)
Artinya, sensasi hanya pemicu awal, sedangkan emosi muncul karena cara kita menafsirkan sensasi tersebut.
Sensasi dan Emosi, para filsuf Stoik seperti Marcus Aurelius dan Epictetus menekankan pentingnya kemampuan untuk membedakan kedua hal ini.
•Sensasi: Merupakan reaksi fisik atau tubuh terhadap rangsangan eksternal. Sensasi bersifat alami, spontan, dan netral, yang muncul secara otomatis tanpa melibatkan penilaian moral. Misalnya, rasa takut karena mendengar suara keras adalah sensasi, yang tidak bisa kita kendalikan.
•Emosi: Merupakan reaksi psikologis yang muncul setelah kita menilai sensasi tersebut. Emosi bergantung pada cara kita berpikir dan menilai suatu peristiwa. Misalnya, setelah mendengar suara keras, kita bisa merasa marah karena berpikir bahwa suara tersebut merupakan ancaman.
Epictetus lahir sebagai budak di Hierapolis, Frigia, dan meskipun ia tidak meninggalkan tulisan sendiri, ajarannya dihimpun oleh muridnya, Arrian, dalam dua karya penting: The Discourses dan The Enchiridion (Buku Pegangan). Epictetus mengajarkan bahwa penderitaan dan kebahagiaan manusia tidak bergantung pada keadaan luar, melainkan pada cara kita memandang dan menilai keadaan tersebut. Menurutnya, segala sesuatu dapat dibagi menjadi dua jenis:
1.Hal yang berada dalam kendali kita (things within our control) – pikiran, penilaian, dan tindakan kita sendiri.
2.Hal yang tidak berada dalam kendali kita (things outside our control) – tubuh, reputasi, kekayaan, cuaca, dan opini orang lain.