Mohon tunggu...
NAYLA PUTRI LESTARI
NAYLA PUTRI LESTARI Mohon Tunggu... 43225110004 (Universitas Mercu Buana)

43225110004 - S1 Akuntansi - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Universitas Mercu Buana - Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB - Dosen pengampu Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Diskursus 5 Tokoh Pentingnya Berpikir Positif Tentang Kehidupan

13 Oktober 2025   11:56 Diperbarui: 13 Oktober 2025   11:56 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://docs.google.com/presentation/d/1NxTkQ7qrotV6blxt13-KTEe_OJpyE1B_/edit?usp=sharing&ouid=100149006473150013732&rtpof=true&sd=true

https://docs.google.com/presentation/d/1NxTkQ7qrotV6blxt13-KTEe_OJpyE1B_/edit?usp=sharing&ouid=100149006473150013732&rtpof=true&sd=true
https://docs.google.com/presentation/d/1NxTkQ7qrotV6blxt13-KTEe_OJpyE1B_/edit?usp=sharing&ouid=100149006473150013732&rtpof=true&sd=true

Kemampuan Membedakan antara Emosi dan Sensasi

1. Pengertian Sensasi (Sensation):
Sensasi adalah reaksi awal dari tubuh terhadap rangsangan luar, seperti panas, dingin, sakit, lapar, takut, atau kaget. Sensasi bersifat alami, spontan, dan netral, muncul secara otomatis tanpa melibatkan penilaian moral.

2. Pengertian Emosi (Emotion):
Emosi adalah reaksi psikologis yang muncul setelah kita menilai sensasi tersebut secara mental. Dengan kata lain, emosi adalah penilaian (judgment) yang diberikan oleh pikiran terhadap sensasi. 


Kutipan dari Marcus Aurelius dalam Meditations:
“If you are troubled by anything external, it is not the thing itself that disturbs you, but your judgment about it.”
(Jika kamu terganggu oleh sesuatu dari luar, yang mengganggumu bukanlah hal itu sendiri, tetapi penilaianmu terhadapnya.)
Artinya, sensasi hanya pemicu awal, sedangkan emosi muncul karena cara kita menafsirkan sensasi tersebut.

https://docs.google.com/presentation/d/1NxTkQ7qrotV6blxt13-KTEe_OJpyE1B_/edit?usp=sharing&ouid=100149006473150013732&rtpof=true&sd=true
https://docs.google.com/presentation/d/1NxTkQ7qrotV6blxt13-KTEe_OJpyE1B_/edit?usp=sharing&ouid=100149006473150013732&rtpof=true&sd=true
Perbedaan antara Sensasi dan Emosi

Sensasi dan Emosi, para filsuf Stoik seperti Marcus Aurelius dan Epictetus menekankan pentingnya kemampuan untuk membedakan kedua hal ini.


•Sensasi: Merupakan reaksi fisik atau tubuh terhadap rangsangan eksternal. Sensasi bersifat alami, spontan, dan netral, yang muncul secara otomatis tanpa melibatkan penilaian moral. Misalnya, rasa takut karena mendengar suara keras adalah sensasi, yang tidak bisa kita kendalikan.


•Emosi: Merupakan reaksi psikologis yang muncul setelah kita menilai sensasi tersebut. Emosi bergantung pada cara kita berpikir dan menilai suatu peristiwa. Misalnya, setelah mendengar suara keras, kita bisa merasa marah karena berpikir bahwa suara tersebut merupakan ancaman.

https://docs.google.com/presentation/d/1NxTkQ7qrotV6blxt13-KTEe_OJpyE1B_/edit?usp=sharing&ouid=100149006473150013732&rtpof=true&sd=true
https://docs.google.com/presentation/d/1NxTkQ7qrotV6blxt13-KTEe_OJpyE1B_/edit?usp=sharing&ouid=100149006473150013732&rtpof=true&sd=true
Epictetus (50–135 M) – Filsuf Stoik Yunani:

Epictetus lahir sebagai budak di Hierapolis, Frigia, dan meskipun ia tidak meninggalkan tulisan sendiri, ajarannya dihimpun oleh muridnya, Arrian, dalam dua karya penting: The Discourses dan The Enchiridion (Buku Pegangan). Epictetus mengajarkan bahwa penderitaan dan kebahagiaan manusia tidak bergantung pada keadaan luar, melainkan pada cara kita memandang dan menilai keadaan tersebut. Menurutnya, segala sesuatu dapat dibagi menjadi dua jenis:
1.Hal yang berada dalam kendali kita (things within our control) – pikiran, penilaian, dan tindakan kita sendiri.
2.Hal yang tidak berada dalam kendali kita (things outside our control) – tubuh, reputasi, kekayaan, cuaca, dan opini orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun