Banyak orang menyebut usia 20-an sebagai masa keemasan. Masa di mana tubuh masih kuat, impian masih membara, dan peluang terbuka luas. Tapi mengapa justru banyak anak muda merasa hampa, cemas, tertekan, dan kehilangan arah pada usia ini?
Inilah yang disebut quarter life crisis---sebuah fase kritis yang kini dialami oleh jutaan generasi muda di seluruh dunia. Bukan sekadar "baper" atau lemah mental. Ini adalah realitas psikologis yang menuntut perhatian dan pemahaman mendalam.
Lewat artikel ini, kita akan membahas secara menyeluruh apa itu quarter life crisis, mengapa ia begitu masif di era modern, bagaimana cara menghadapinya, serta refleksi tentang bagaimana krisis ini bisa menjadi awal dari transformasi hidup yang luar biasa.
Bab 1: Apa Itu Quarter Life Crisis?
Quarter life crisis adalah periode dalam hidup---biasanya terjadi antara usia 20 hingga awal 30-an---di mana seseorang mengalami kebingungan identitas, tekanan karier, krisis relasi, dan kecemasan masa depan.
Gejalanya bisa berupa:
Merasa tertinggal dari teman-teman
Bingung harus mengambil jalan hidup yang mana
Menyesal dengan pilihan kuliah atau karier
Stres dengan standar sosial: harus sukses, harus menikah, harus punya rumah
Merasa gagal walau masih sangat muda