Mohon tunggu...
Nava Olivia Rahmah
Nava Olivia Rahmah Mohon Tunggu... Mahasiswi tingkat kedua IPB University dengan jurusan Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat yang sangat berorientasi dengan Leadership dan Community Development.

Beranjak dari bagian mahasiswi IPB University, saya sangat tertarik dengan hal kepemimpinan dan pengembangan masyarakat. Dua hal ini sangat relevan diperlukan pada era VUCA sehingga akan melahirkan pemimpin terbaik bangsa untuk Indonesia Emas 2045. Pengalaman saya dalam mengikuti beberapa organisasi dan kepanitiaan di dalam maupun luar kampus sebagai ajang meng-upgrade diri serta tentunya bermanfaat bagi semua kalangan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kisah Saya Menemukan Arti Kemandirian di Desa Tegalwaru

10 September 2025   23:30 Diperbarui: 10 September 2025   23:54 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aksi menanam pohon. (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Menanam 50 pohon Trembesi sebagai investasi oksigen untuk masa depan desa.

  • Menebar 100 bibit hortikultura dan 100 bibit lele di dalam ember-ember harapan sebagai sumber gizi keluarga.

  • Praktik langsung metode vertikultur bersama warga.  (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
    Praktik langsung metode vertikultur bersama warga.  (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

    Sesi praktik budikdamber di pekarangan warga. (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
    Sesi praktik budikdamber di pekarangan warga. (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

    Mendengar langsung testimoni dari para peserta membuat hati saya bergetar. "Senang sekali, sangat bermanfaat," ujar seorang ibu sambil tersenyum. "Mudah-mudahan nanti bisa diterapkan di rumah, jadi nggak usah beli-beli lagi, tinggal metik." Ucapan itu bukan sekadar pujian, melainkan bukti bahwa harapan yang kami tanam hari itu telah mulai berakar.

    Puncak dari pengalaman saya hari itu adalah saat pembagian bioslurry. Saya baru tahu bahwa pupuk organik cair itu adalah hasil dari program Biogas Desa Berdikari yang sudah berjalan di sana. Seketika, saya melihat sebuah lingkaran kebaikan yang utuh. Limbah ternak menjadi biogas, ampasnya menjadi pupuk, dan pupuk itu kini akan menyuburkan sayuran dan ikan yang akan dipanen warga. Sebuah kemandirian sejati.

    Pulang dari Desa Tegalwaru saya bukan hanya mendapatkan foto-foto kegiatan, tetapi dengan sebuah pemahaman baru di hati. Hari itu saya menyaksikan bahwa menanam satu bibit di pekarangan bukan sekadar soal pangan, tapi soal menumbuhkan martabat. Melepas satu benih lele di dalam ember bukan sekadar soal gizi, tapi soal merawat kehidupan.

    Aksi menanam pohon. (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
    Aksi menanam pohon. (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
    Aksi Sobat Bumi Pertamina pertama kami di Desa Tegalwaru mungkin telah usai, tetapi benih perubahan dan kemandirian yang kami tanam bersama, saya yakin, akan terus tumbuh dan berbuah untuk generasi-generasi mendatang.


    #AksiSobatBumi1
    #BeasiswaSobatBumi
    #KompetisiArtikelSOBI
    #BumiKuAsriPanganBerdikari

    Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
    Lihat Pendidikan Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun