“Aku terserah kalian.” Sahut Arka dengan senyum bulan sabitnya.
Keempat anak manusia yang melabelkan diri sebagai sahabat itu akhirnya masuk kedalam UKS. Atensi mereka tertuju pada seluruh pasien didalamnya. Akan tetapi, mereka sama sekali tak mendapati sosok Wilujeng. Akhirnya, mereka memilih melontarkan retoris pada petugas UKS. Petugas UKS itu pun menjawab bahwa sang gadis paskibra sudah kembali kerumahnya dengan diantar oleh salah satu guru dan anggota OSIS kebanggaan sekolah Garda Cita.
Singkat cerita, sepulang sekolah keempat sahabat itu langsung menuju ke rumah salah satu sahabatnya, tepatnya rumah Wilujeng. Sesampainya dirumah Wilujeng, mereka disambut dengan begitu hangat. Mereka pun dipersilahkan masuk untuk menemui Wilujeng di ruang istimewanya.
Mereka melangkah satu persatu untuk memasuki kamar Wilujeng dengan dituntun sang nurani. Sesampainnya dikamar, rintihan Wilujeng mengudara dengan begitu bebasnya. Empat sahabat itu, langsung berlalri kecil menghampiri Wilujeng lengkap dengan retoris kompak, “Kamu gapapa, Jeng?”
Lengkungan pun tercipta di bibir gadis Sleman itu, “Ah, aku gapapa kok. Kalian tidak usah khawatir.”
Mereka pun akhirnya sama sama melukiskan senyuman. Diiringi dengan permintaan maaf yang mengudara berpuluh-puluh kali. Padahal sejak kemarin Wilujeng sudah memaafkan dan berdamai dengan dirinya sendiri. Setelah itu, rona bahagia pun terpancar dari kelima sahabat tersebut.
Ikatan persabahatan lima anak manusia itu terjalin bertahun-tahun lamanya. Mereka sama sama melukiskan berbagai warna di satu kanvas yang mereka buat dengan begitu kokoh. Saling merangkul untuk mengahadapi berbagai permasalahan yang ada. Mendukung satu sama lain tanpa pernah menjatuhkan. Menjadi tempat berkeluh kesah setelah sang tuhan dan kedua orangtua yang begitu mereka cintai. Maka, itulah alurnya ketika persahabatan yang sehat terjalin begitu kuat.
---------------------------------------------------------------------------
Kunci dari persahabatan adalah kepercayaan, dukungan, dan saling membantu. Dimana tiga hal itu akan selalu berpengaruh dalam persahabatan.
Kebanyakan persahabatan memberikan dampak positif pada diri kita. Akan tetapi, ada juga yang memberikan dampak negatif yang tak dapat ditakar. Maka, semua itu tergantung bagaimana dan di lingkungan mana persahabatan kalian dibangun.
Lucunya, banyak orang juga yang memilih hidup menyendiri tanpa adanya teman ataupun sahabat. Mereka berdalih bahwa adanya teman ataupun sahabat hanya akan berbuah kesakitan. Padahal hal tersebut timbul karena trauma yang pernah mereka alami. Oleh karena itu, bangunlah pertemanan ataupun persahabatan yang sehat dan memberikan dampak positif.