Mohon tunggu...
Natania Valentine
Natania Valentine Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang mahasiswi

Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Yang Kehilangan

3 Oktober 2020   07:06 Diperbarui: 3 Oktober 2020   07:28 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar dok. pribadi

"Mbak Ina, ini dicari mas Ian", teriak pakdhe dengan riang sampai-sampai satu rumah mendengarnya, padahal hanya berjarak 2 meter sajaku.

"Oiya pakdhe, terimakasih", jawabku.

"Nggih nggih monggo, mas Ian,  mbak Ina", pamit pakdhe.

"Huft, ngapain lagi si manusia satu ini, dateng pagi-pagi ganggu aja", batinku.

Aku beranjak dari sofa ruang keluarga menuju ke ruang tamu. Berat hati menemuinya, malu, campur aduk.

"Pagi cantik, tumben udah bangun, udah gak marah lagi kan ya?", sapanya.

"Idih, aku rajin ya, maaf, gak marah sih cuma sebel aja", jawabku dengan nada kesal.

"Udahlah, jangan marah, pagi-pagi udah marah aja", godanya.

"Iya deh iya, kenapa pagi-pagi ke sini?" tanyaku.

"Jadi gini, yang pertama, aku mau minta maaf karena kejadian semalem, udah merusak malam indahmu hehe, yang kedua, ini aku bawain soto bawah pohon waru, kesukaan kita dulu, semoga kamu masih suka", jawabnya.

"Eh yaampun, masih tau aja kesukaanku, aku kangen.." jawabku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun