Keanggunan Dialetika Masyarakat Minangkabau Melalui Karya Sastra

bangsa Indonesia. Pada budaya Minangkabau sendiri, selalu ada upaya

untuk berpikir secara logis serta membandingkan kembali apakah

budaya yang dipertahankan masih koheren dengan tujuan yang

diharapkan. Komparasi semacam inilah yang dibutuhkan untuk membuka zona kognitif bangsa agar mampu beradaptasi dengan
kemajuan. Akhirnya, madilog menjadi pemuncak dari perkembangan
ilmu filsafat di Indonesia.
Mohammad Natsir sebagai tokoh terakhir yang akan kita bahas
pada tulisan ini, punya sederet prestasi dan sikap tak gentarnya dalam
diplomasi-diplomasi internasional. Natsir yang diamanahkan sebagai
perdana menteri Republik Indonesia kala itu merupakan tokoh pertama
yang menginternasionalisasikan masalah kemerdekaan Palestina.
Sikapnya yang tegas ini mencoba membuka mata dunia bahwa apa yang
terjadi antara Palestina dan Israel bukan sekadar masalah internal, tetapi
masyarakat internasional ikut bertanggungjawab dan mengecam keras
penjajahan yang diserukan oleh Israel.
Sedikitnya tokoh yang bisa penulis ceritakan kali ini memang
belum sempurna dan belum mewakili sepenuhnya betapa indahnya
dialektika yang dibangun pada masyarakat Minangkabau. Mereka
senantiasa hidup dengan prinsip-prinsip yang direpresentasikan melalui
pepatah yang indah. Ketika ada masalah atau konflik yang perlu
diselesaikan, musyawarah adat yang diikuti niniak mamak dan
masyarakat selalu dikedepankan. Cara ini yang membuat keanggunan
dialektika tersebut terbungkus elok dalam budaya masyarakat setempat.