“Sudah lama?”, tanyanya lagi.
“Baru mau tiga tahun. Saat covid tempo hari”, jelasku datar.
“Oh…”, Sahutnya mengerti.
“Ini mau langsung ke Jogja atau…” tanyaku mengalihkan pembicaraan.
“Pulang dulu ke Madiun”, jawabnya.
“Madiun mana?” tanyaku terkejut karena aku punya banyak kerabat di sana.
“Kota, daerah taman. Memang bapak tahu daerah madiun?”, jawabnya.
“Aku punya banyak kerabat di sana”, jawabku sambil menyebutkan beberapa nama yang masih kerabat jauh ibuku yang seingatku cukup akrab dengan keluargaku.
“Itu almarhum ayahku. Bapak dari mana?” dia balik bertanya dan terkejut saat aku menyebut nama ibuku.
“Oh.... Saya memanggil beliau budhe. Berarti bapak ini kakakku. Saya panggil mas saja ya?”, sahutnya dengan suka cita.
“Ya Tuhan.. Nggak nyangka ketemu saudara”, sambungnya dengan raut bahagia yang membuat kami lebih mencair.