Lelaki itu masih saja berlari dengan tubuh luka
Selubang peluru menembus pinggangnya
Panasnya matahari membakar savana
Ribuan rumput tajam menjarumi kakinya
Terjerembab ia dalam peluh dan darah.
Luka itu terasa semakin dingin
Saat usapan jemari lembut merawatnya
Tangan milik perempuan desa
Namun entah siapa namanya.
Luka pun kini hilang tinggal rasa yang bergejolak
Namun ditahannya agar dia tetap menjadi lelaki
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!