Mohon tunggu...
Narul Hasyim Muzadi
Narul Hasyim Muzadi Mohon Tunggu... Language education

Belajar mencoret

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Menciptakan Ruang untuk Berbicara

6 Februari 2025   11:14 Diperbarui: 7 Februari 2025   15:40 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dinamika dalam keluarga | Image by pabelan

Padahal, zaman sudah berubah. Pekerjaan yang dulu dianggap tidak menjanjikan, sekarang justru menjadi profesi yang menjanjikan masa depan cerah. Tapi masih banyak orang tua yang terjebak dalam pola pikir lama, menganggap bahwa kesuksesan hanya bisa diraih melalui jalur yang mereka yakini benar.

Kita sering melihat pemberitaan publik tentang anak yang meninggalkan orang tua di masa tua, membiarkan mereka sendirian tanpa perhatian. Tentu saja, ini bukan sesuatu yang bisa dibenarkan. Tapi sebelum buru-buru menyalahkan, ada baiknya melihat ke belakang.

Bagaimana pola komunikasi yang dibangun selama ini? Apakah kedekatan itu benar-benar ada, atau hanya sekadar hubungan formalitas antara orang tua dan anak? Banyak anak yang tetap setia merawat orang tua mereka di masa tua, bukan karena kewajiban, tapi karena mereka merasa dihargai sejak kecil.

Sebaliknya, ada juga yang memilih menjauh bukan karena mereka jahat, tapi karena mereka merasa tidak pernah benar-benar memiliki hubungan emosional yang erat sejak awal.

Kedekatan dalam keluarga bukan sesuatu yang bisa dipaksakan hanya dengan embel-embel "kita satu darah". Itu harus diperjuangkan dan dijaga. Tidak bisa hanya mengandalkan status sebagai orang tua untuk menuntut dihormati tanpa memberikan ruang bagi anak untuk didengar.

Jika ingin anak terbuka, maka orang tua harus menjadi tempat yang nyaman untuk berbagi, bukan hanya tempat yang memberi perintah. Jika ingin anak tetap berada di sisi keluarga, maka mereka harus merasa diterima apa adanya, bukan hanya ketika mereka sesuai dengan harapan.  

Ketika anak merasa dihargai, mereka tidak akan takut untuk bercerita. Ketika anak merasa didukung, mereka akan datang sendiri tanpa perlu dipaksa. Dan ketika hubungan itu terjalin dengan baik, tidak perlu ada yang khawatir tentang "nanti di masa tua siapa yang akan merawat?" Karena anak yang tumbuh dengan kasih sayang, akan selalu punya tempat untuk pulang.

Sama-sama belajar untuk kebaikan:)

Pena Narr, Belajar Mencoret...

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun