Pertama di dunia! Tim Tiongkok menciptakan baterai ion hidrida negatif, menandai dimulainya era baru energi hidrogen.
Baterai isi ulang yang stabil pada suhu ruangan dimungkinkan menggunakan elektrolit baterai berbasis tanah jarang yang memanfaatkan ion hidrida yang dipublikasikan di makalah pada "Nature".
Ilmuwan Tiongkok telah menciptakan jenis baterai baru yang menggunakan ion hidrogen untuk menyimpan dan melepaskan energi, yang dapat menawarkan alternatif yang lebih aman daripada baterai berbasis litium konvensional.
Baterai isi ulang yang stabil pada suhu ruangan ini dimungkinkan menggunakan elektrolit baterai berbasis tanah jarang yang memanfaatkan ion hidrida, atau ion hidrogen bermuatan negatif.
Data eksperimen menunjukkan bahwa kapasitas spesifik baterai atau jumlah muatan listrik yang dapat disimpan per satuan massa atau volume  dapat mencapai hingga enam kali lebih tinggi daripada beberapa baterai lithium-ion konvensional.
"Kita selanjutnya membangun baterai susun multilapis untuk meningkatkan tegangan baterai menjadi 1,9V, yang berhasil menyalakan lampu LED kuning, menunjukkan bahwa baterai ion hidrida dapat digunakan untuk memberi daya pada perangkat listrik," kata tim tersebut dalam sebuah makalah yang diterbitkan di jurnal "Nature" yang telah melalui penelaahan sejawat pada 17 September 2025.
"Dengan beragamnya pilihan dan optimalisasi material hidrida, baterai ion hidrida isi ulang akan menawarkan lebih banyak peluang untuk berbagai aplikasi dalam penyimpanan dan konversi energi bersih."
Baterai litium konvensional menggunakan atom litium bermuatan positif untuk menyimpan dan melepaskan energi.
Aspek Kunci & Terobosan
Kapasitas Lebih Tinggi: Baterai baru ini dapat mencapai kapasitas spesifik hingga 984 mAh/g, jauh lebih tinggi dibandingkan 150-300 mAh/g yang umum pada sel lithium-ion.