Mohon tunggu...
Kinanthi
Kinanthi Mohon Tunggu... Guru - foto

Seseorang yang meluangkan waktu untuk menulis sekadar menuangkan hobi dengan harapan semoga bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Patriarki Sebelah Kaki

23 Oktober 2020   02:12 Diperbarui: 23 Oktober 2020   17:53 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Christin Hume on Unsplash

                "Hanya saja, ia lupa pelajaran sejarah,"lanjutnya lagi. Danang sebetulnya kesal jika ada wanita mengomel, bahkan semua orang,                           bukan hanya Danang. Akan tetapi, omelan Ratri seringkali unik, sehingga bukan kesal yang dirasakan Danang, melainkan penasaran.

                "Apa kaitannya dengan sejarah?" tanya Danang keheranan.

                "Raja kan selalu kaya raya. Biasanya raja selain memiliki permaisuri, mereka pun memiliki banyak selir kan?"

Sampai di situ, Danang pun paham. Ratri tentu terluka dengan ungkapan-ungkapan Wining di media sosial yang sering dibuka tutup seolah ditujukan kepadanya agar dibaca. Dari situ Ratri dapat menyimpulkan bahwa demi mengabdi sebagai isteri Danang, ia rela keluar dari pekerjaannya semata hidup untuk melayani Danang sang raja.

Hal yang bukan merupakan kesalahan, bukankah Danang memang bagaikan raja? Sebagai direktur utama di perusahaannya, penghasilannya memang dapat mengguyur Wining dengan kemewahan.

                "Tekat menjadi selir demi mengabdi kepada sang raja terserah saja. Tapi ia lupa bahwa sang raja telah memiliki permaisuri,"Ratri                          sekali lagi menghela napas. Air matanya serasa sudah kering tercurah setiap malam begitu mengetahui perselingkuhan antara                               suaminya dengan sekretarisnya.

                "Dengan memamerkan unggahan-unggahan yang jelas-jelas memanasiku, ia ingin membuat aku pergi dari kehidupanmu kan?"

                "Itulah yang kukatakan ia tidak total menjalani tradisi patriarki. Yang enak-enak semisal tekat mengabdi kepada raja kaya, apa sih sulitnya, pasti sang raja bisa membayar pembantu, ia mau. Giliran sang raja memiliki isteri lain lagi, ia pun tak mau. Lalu ingin menyingkirkanku. Ia ingin memilikmu sendirian saja selamanya."

Danang termenung. Apa yang dikatakan Ratri memang benar adanya. Oleh karena itu, omelan Ratri yang menuntut perceraian tidak diturutinya. Ia yakin Ratri masih mencintainya. Emosinya yang membuatnya minta cerai hanyalah luapan dari kecemburuannya.

                "Sejujurnya, Wining itu memamerkan unggahan foto kebersamaan Kalian, untuk menyingkirkan aku atau ada tujuan lain?"

                "Tujuan apa?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun