Gagap menyapa pagi
terlanjur panas,Â
coba nikmati meski menyengat
Terbata membaca hari
Jarum jam tak berhenti
Bahkan tak mau melambat tertinggal jauh
Ragu menuju senja
Keringat masih basah mengalir disela urat kekecewaan, jenuh
Kosong... tangan hampa
Pastinya malam sampai dan tak pernah meleset
Menagih bekal yang kau pungut tadi siangÂ
Siapkah ....
Ragu,Â
Kantong koyak melebar hingga tersebar
Atau mungkin tak sanggup ikuti waktu, karena dia tak mau menjeda atau memang kita telah tenggelam dalam peluh matahari sebelum gelap datang
Citayem, 17 Juni 2020
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!