Mohon tunggu...
Nanik Lani
Nanik Lani Mohon Tunggu... Freelancer - Let it flow

Citayem

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Alegi Hari Ini

9 April 2020   12:26 Diperbarui: 9 April 2020   12:35 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dalam antrian panjang 

Meliuk berputar mengular

Ujung pangkal tak jelas

Bertambah terus 

Banjir peluh di bawah matahari

Terjepit serba salah


Asap rokok, bacin dan parfum murah menguar bebas

Harap senyum kesal marah hingga meringis dan beringas

Mulut memaki dan mengiba

Tangisan, rengekan mulai bersautan 

Mungkinkah sampai kedepan

Berharap sebungkus sembako

Menyambung nafas di leher

Antrian masih panjang

Terik didihkan kepala

Tubuh terhimpit kian sesak

Kunang kunang mulai menari lincah

Gelap gulita

Terdengar teriakan, tubuh mati rasa

Berasku

Minyak goreng

Sarden

Gula

Hilang dalam sekejap

Maaf nak

Sekarang tak berhasil sampai kedepan

Janji emak

Besok akan datang lebih pagi

Agar puasa kita berakhir.

Citayem, 09042020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun