Dahulu ada kalimat suci bahwa uang tidak di bawa mati juga hidup banyak uang tidak bahagia.
   Tapi saat ini ketika ongkos pendidikan juga isi perut melambung tinggi akibat perubahan situasi ekonomi dalam negeri yang melahirkan banyak pengangguran dari kelas kerah biru sampai kerah putih.
   Bagaimana lagi cara supaya suatu pertanyaan penting segera mendapat jawabannya.
  Menunggu kebijakan dari pemerintah belum tentu sampai di tempat yang tepat.
   Hanya diri sendiri yang harus berjuang menemukan kunci pintu kesuksesan.
  Hanyalah informasi yang berguna akan mampu menjadi jalan keluar dari bencana keuangan.
   Membaca buku perpustakaan dan membaca blog di internet, semoga di sana ada jawabannya.
   Tapi sekali lagi tapi sejengkal langkah ke arah garis butuh dukungan kuat seperti uang, agar langkah tidak berhenti.
   Sebagai mahluk yang percaya kepada kekuatan gaib yang ajaib maka perlu kita berbicara dengan santun yaitu; Tuhan uangnya mana?
*****
   Di tunggu kopi susu dan pisang gorengnya.