Mohon tunggu...
NB
NB Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Sedang doyan berfikir aneh

Berkhayal indah memang enak dan jadi pemenang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sarjana Taman Kanak-Kanak

12 November 2019   16:50 Diperbarui: 12 November 2019   17:17 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Anda ngawur, Keputusan pemerintah di buat untuk kepentingan bersama. Bukan di buat untuk membuat rakyat tambah susah," ucap Brondong.

"Kalau keputusan pemerintah di buat untuk kepentingan bersama dan bukan membuat rakyat bertambah susah. Lalu kenapa jumlah orang miskin bertambah banyak?" Brojol emosi.

"Anda tahu dong. Luas wilayah negara ini tidak sebesar telapak tangan. Semua perlu proses dan di lakukan tanpa ada hambatan. Kita sedang berusaha keras membuat keadaan negara ini menjadi lebih baik tapi orang-orang seperti anda yang membuat situasi nasional bertambah buruk," Brondong menunjuk muka Brojol.

Mata Brojol melotot merasa di fitnah.

"Saya punya data bahwa pemerintah salah membuat keputusan," bentak Brojol.

"Data dari pihak oposisi selalu salah menilai pemerintah. Dan pihak oposisi selalu benar, padahal jika posisi kita berbalik bisa jadi situasi semakin keruh," Brondong berlagak sinis.

"Orang si A dan orang si B selalu membuat kebijakan yang cocok untuk negara asing bukan untuk rakyat negara ini."

"Anda tambah ngawur. Para pembantu presiden dan  birokrat di tingkat bawah adalah lulusan universitas ternama dengan nilai tinggi."

"Kalau para pembantu presidan dan bawahannya lulusan kampus tenar dan berotak cerdas, kenapa hutang negara semakin besar dan pengangguran semakin banyak?"

Brondong diam sesaat memikirkankan kata-kata untuk menghancurkan persepsi Brojol.

"Tadikan saya sudah jelaskan tapi memang dasar anda tidak hormat kepada para pejuang yang berusaha keras menjadikan negara ini  lebih baik kondisi ekonomi dan politik."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun