Mohon tunggu...
NB
NB Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Sedang doyan berfikir aneh

Berkhayal indah memang enak dan jadi pemenang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sarjana Taman Kanak-Kanak

12 November 2019   16:50 Diperbarui: 12 November 2019   17:17 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ada rasa lucu saat melihat siswa taman kanak-kanak mengenakan busana seperti mahasiswa yang hadir ketika wisuda sarjana.

            Walau tidak berwarna hitam namun tetap enak di pandang karena ada rasa bangga bisa membuat mereka menyelesaikan pendidikan setingkat sangat dasar.

            Satu persatu siswa taman kanak-kanak maju mendekat ke arah meja kepala sekolah untuk selanjutnya di berikan kalung medali. Sambil berlari riang anak-anak itu menunjukan kalung medali di leher kepada orang tuanya.

            Para orang tua murid terlihat ceria menyambut sang buah cinta dengan menyambutnya berpeluk cium gemas. Ada yang di gendong bersandar di dada dan ada yang di gendong di pundak sang ayah.

            Terlihat di wajah para orang tua satu masalah sudah terjawab. Terasa ringan di hati. Apapun mainan yang di minta si anak pasti di belikan. Maka hari itu adalah panen raya bagi penjual mainan yang menunggu di luar pagar sekolah.

            Harga mahal yang di berikan penjual mainan terasa sangat murah walau sedang terjadi krisis moneter pribadi. Begitu sang anak memilih mainan kesukaannya, langsung para orang tua mengeluarkan kertas berharga dari dompet yang tersembunyi.

            "Ayah, aku mau mainan ini," kata si anak.

            "Iya boleh," jawab si ayah.

            "Bunda, aku mau dong yang itu," pinta si anak.

            "Ok sayang," ucap si bunda mantap.

            Di hari biasa para orang tua melarang sang anak untuk belanja mainan, tapi hari ini aturan tersebut tidak berlaku. Hampir semua mainan yang di jual ludes di beli para orang tua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun