Tantangan dalam Penerapan Strategi
Hasil wawancara mengungkapkan beberapa kendala yang dihadapi, terutama pada aspek manajemen waktu dan tenaga karena pelaku usahanya masih berstatus mahasiswa. Promosi digital tidak konsisten, hanya terfokus pada satu kanal (Instagram), serta belum memiliki identitas visual dan narasi brand yang kuat.
Hal ini berdampak pada rendahnya engagement, lambatnya pertumbuhan audiens, dan kurangnya diferensiasi dengan kompetitor. Ketidakteraturan desain konten juga melemahkan kesan profesionalisme merek.
Strategi Keberlanjutan dan Rekomendasi
Untuk mengatasi tantangan tersebut, beberapa strategi berikut dapat diterapkan:
Pembentukan Tim Promosi Digital
Membentuk tim kecil dari mahasiswa yang tertarik di bidang konten atau digital marketing untuk mengelola media sosial secara rutin. Dengan peran terstruktur, Sayonara bisa menciptakan kalender konten mingguan, menjaga konsistensi visual, dan menguatkan storytelling brand.Diversifikasi Platform Promosi
Menjelajahi platform lain seperti TikTok, YouTube Shorts, atau Twitter untuk menjangkau audiens yang lebih luas. Konten bisa berupa video singkat edukatif, behind the scenes, atau promosi interaktif yang sesuai tren saat ini.Kolaborasi dengan Influencer Lokal
Menggandeng mikro-influencer atau food blogger lokal dapat memperluas jangkauan promosi serta meningkatkan kredibilitas produk di mata calon pelanggan.Penerapan Sistem Loyalitas Digital
Memberikan reward atau diskon khusus bagi pelanggan yang melakukan repeat order melalui sistem kupon atau aplikasi sederhana berbasis WhatsApp atau Google Form.
Peluang Keberlanjutan Usaha ke Depan
Tren gaya hidup sehat di kalangan anak muda, khususnya di lingkungan kampus, menjadi peluang besar bagi Sayonara Soymilk. Produk nabati seperti susu kedelai semakin diminati karena dinilai lebih sehat dan ramah lingkungan.